Ilma Hidayati Purnomo

Road Trip Juneteenth Dadakan

Dari yang rencananya dua hari, jadi tiga hari. Yang awalnya mau berkendara santai, jadi ngebut. Dari yang awalnya mau dateng pengajian, malah jadi jalan-jalan mengelilingi Danau Michigan!

Hari Sabtu tanggal 17 Juni kemarin, sebetulnya, kami memang ada rencana pergi ke Kota Milwaukee untuk dateng pengajian dua minggu sekali bagi warga Indonesia yang tinggal di wilayah Chicago dan sekitarnya. Perjalanannya sendiri perlu waktu hampir dua jam. Terus, tiba-tiba suami ngide buat road trip dadakan.

Minggu sebelumnya, kami udah sempat ngobrol sama temen yang tinggal di Naperville, namanya Mas Muhsin. Dia ngajakin kami road trip ke New York selama seminggu di bulan Juli. Karena Mas Muhsin juga kerja, dia bilang mau ngajuin cuti. Suamiku juga lagi magang. Karena magangnya WFH, lebih fleksibel.

Suami ngajak Mas Muhsin itu untuk ikutan road trip mengelilingi Danau Michigan buat latihan road trip yang sebenarnya (ke New York). Ternyata dia juga tertarik. Mereka diskusi rencananya hari Jumat. Akhirnya kami berangkat juga hari Sabtunya.

Sebenernya suami udah bilang mungkin bakalan pergi sampai hari Senin karena hari itu libur Juneteenth. Ini hari libur nasional memperingati pembebasan warga kulit hitam dari perbudakan. Hari liburnya jatuh pada tanggal 19 Juni (June nineteenth, digabung jadi Juneteenth). Aku kira masih bakalan lebih cepet baliknya, soalnya hari Selasa aku ada janji ke dokter gigi.

Baru Berangkat Udah Ditabrak

Kami berangkat sekitar jam 10:15 pagi hari Sabtu. Baru juga jalan lima menit, tiba-tiba aku denger suara "duk" dari arah kanan belakang. Mobil belakang kami mepet banget. Terus dia buru-buru nyalip kami. Spontan, suamiku ambil HP dan ngefoto plat nomornya.

Kami minggir sebentar buat ngecek. Alhamdulillah, gak kenapa-kenapa. Kayaknya mobil tadi terlalu mepet ke sisi kanan jalan terus nabrak kaca spion mobil yang parkir. (Fyi, di Amerika kan setir kiri. Jadi nyetirnya di kanan. Orang-orang parkir di kanan jalan. Kebalikan di Indonesia hehe)

Aku udah panik kirain mobilku yang kena, soalnya suaranya lumayan kenceng. Kalau kata suami sih, suaranya mirip nabrak kaca spion mobil lain. Karena deket, jadi kesannya kena mobilku. Syukurlah... 

Lagian mobil itu aneh banget. Mau nyalip aku masa' dari sisi kanan. Kan di sebelah kanan ada mobil parkir. Jadi mepet ke mana-mana 😒

Truk yang Membahayakan

Meskipun kami janjian dengan Mas Muhsin, kami gak berangkat dengan beriringan. Kami janjian langsung ketemu di kota sebelah. Soalnya kalau kami ke tempat Mas Muhsin atau sebaliknya, perlu waktu satu jam sendiri sedangkan kalau langsung, cuma beda beberapa menit.

Kami berkendara di interstate (sekelas jalan tol tapi gratis). Sekitar sejam lebih berkendara, kami isi bensin dulu sebanyak $42.2 (harganya $3.85/gallon, udah termasuk diskon reward dari kartu kredit sebesar $0.5/gallon).

Kami melanjutkan perjalanan dengan kecepatan rata-rata di antara 70 mph (112 km/jam) hingga 75 mph (120 km/jam) padahal di road trip sebelumnya, aku biasanya nyetir di kecepatan 60 mph (96.5 km/jam). Jalannya mulus sih. Juga, sepertinya aku mulai lebih berani nyetir lebih kenceng hehe. Batas kecepatannya juga 75 mph, jadi di pasin aja lah :p

Nah, interstate yang kami lewati ini bersebelahan dengan hutan-hutan gitu. Jadi sangat mungkin ada hewan tiba-tiba naik ke jalan. Aku sempat kaget tiba-tiba ada anak bebek naik ke jalan. Refleks, aku hampir ngebelokin setir. Hal ini justru berbahaya. Kata suamiku, kalau ada hewan, biar aja ketabrak. Yang penting setir tetep lurus. Daripada berusaha aku hindarin malah aku nabrak mobil lain kan jauh lebih berbahaya.

Sekitar beberapa menit sebelum exit dari intersate, kami memilih berada di belakang truk. Kami perhatikan, truk ini kok aneh. Truk ini berkendara di jalur sebelah kanan, tapi tiba-tiba mepet kanan banget (mepet pembatas jalan yang terbuat dari beton). Kadang juga mepet kiri banget sampai mobil lain yang mau nyalip jadi takut.

Karena mau keluar, kami jadi malas mau nyalip. Lah, kok tiba-tiba truk itu benar-benar mepet sampai nyerempet pembatas jalan dan merusak bagian bawah truk (aku lihat ada part-nya yang beterbangan). Refleks aku ngerem dong. Panik, takut kenapa-kenapa.

Pas aku exit, ternyata truk itu keluar juga. Akhirnya bisa aku salip. Truk itu puanjang banget dong. Ada mungkin sepanjang 5 mobil. Duh, bahaya banget kalau supirnya gak fit. Masa nyetir gual-geol gitu?

Jam 12:35 sampailah kami di Cedarburg Covered Bridge, Kota Cedarburg, State Wisconsin. Sampai sana kami belum ketemu mobil Mas Muhsin sekeluarga. Katanya, mau ketemu di spot selanjutnya aja.

Jadi, kami foto-foto, nerbangin drone, dan shalat dulu di taman sebelahnya.
Road Trip Mengelilingi Lake Michigan
Dokumentasi pribadi 

Mencari Kastil

Kami melanjutkan perjalanan sekitar jam 1:10 dan sampai di Maribel Cave County Park jam 2:20. Di sana akhirnya kami bertemu dengan Mas Muhsin, istrinya, dan kedua putrinya yang salah satunya seusia dengan Razin.

Taman yang kami kunjungi ini gratis, seperti kebanyakan state park lainnya. Di tempat parkir ada playground. Di sekelilingnya pepohonan seperti hutan. Jadi, waktu suami bilang mau lihat kastil, aku bingung, di mana kastilnya?

Akhirnya kami jalan sekitar 300 meter dan menemukan ... reruntuhan bangunan! Jadi yang dimaksud kastil ini cuma reruntuhannya? Ya Allah (tepok jidat). Mana kami juga gak bisa mendekati reruntuhan bangunan ini karena dibatasi pagar yang bertuliskan private property. Jadi kami cuma bisa foto dari jauh dan curi-curi nerbangin drone (kalau ketahuan ya, bisa kena masalah juga karena ini termasuk area privat).
Road Trip Mengelilingi Lake Michigan
Reruntuhannya jauuuh di belakangku. Dokumentasi pribadi
Baru setengah hari sudah mengunjungi dua tempat wisata yang terpisah beberapa jam perjalanan. Beda sekali dengan road trip tahun lalu yang membuatku nyetir hampir non-stop (cuma berhenti buat shalat, makan, dan isi bensin).

Garis Anti Beruang Laut

Masih ingat dengan seri Spongebob Squarepants di mana dia diserang sama beruang laut dan cara memperoteksi dirinya adalah dengan membuat garis di pasir (lebih tepatnya lingkaran) supaya tidak diserang? Barangkali garis di bawah ini mirip-mirip lah. 

Private vs Public
Salah injak bisa kena masalah loh. Dokumentasi pribadi

Setelah melakukan satu jam perjalanan dari Maribel Cave, sampailah kami di Sturgeon Bay. Waktu mau masuk, sebenernya kami agak bingung. Kok ada tulisan ini kawasan angkatan laut US ya? Seriusan bisa bebas dimasukin? 

Tapi kami lanjut jalan masuk aja, lalu menemukan garis pembatas di jalan seperti gambar di atas. Di sebelah kanan bertuliskan Public, sebelah kiri bertuliskan Private. Batas untuk Public itu hanya jalan di antara dua garis kuning selebar 1 meter. Jadi, kaki kami gak boleh sampai menginjak keluar batas garis. Persis Spongebob yang kakinya gak boleh keluar batas garis lingkaran supaya gak diserang beruang laut wkwk

Menyusuri garis kuning itu, kami sampai ke semacam dermaga atau lebih mirip jalan setapak yang atasnya ada rangka jalan menuju lighthouse. Konstruksinya beton gitu, di atasnya ada besi. Kalau jalan terus, kita bisa sampai sekitar 200 meter ke tengah Danau Michigan. 

Bagus tempatnya. Apalagi pas di shoot pakai drone. Yah itulah yang di share pak suami di IG story (yang aku share ulang). Lighthouse warna merah jadi terkesan menonjol di tengah air danau yang kebiruan. 

Lagi di Madura? 

Kami melanjutkan perjalanan menyusuri Danau Michigan. Awalnya jalanan masih aspal, lama-lama jadi jalan berbatu dan berdebu. Meskipun begitu, pemandangan di sebelah kanan jalan adalah pantai berpasir putih di balik pepohonan. Agak jauh memandang, ada pulau kecil yang terhubung dengan jalan setapak! 

Sambil nyetir, aku sampai kelewat excited. Seriusan aku bisa nyebrangin pulau naik mobil? Sayangnya, setelah berkendara lebih dekat, ternyata tidak diizinkan berkendara. Padahal jalannya lumayan lebar. Yah, jalan berbatu gitu mirip pulau yang direklamasi. 

Kami memarkirkan mobil. Mas Muhsin beserta keluarganya shalat dulu di sekitarnya. Berhubung aku lagi halangan dan pak suami udah shalat, kami pergi lebih dahulu menyebrangi jalan menuju pulau kecil. 

Bagus banget dong tempatnya! Menyebrangi jalan ke pulau sebrang itu pengalaman yang baru buatku meskipun aku agak terganggu dengan bau percampuran air danau dan lumpurnya yang mirip ikan busuk. Tapi jalannya cantik, lho. Apalagi pas dilihat pakai drone. Mantap banget Cana Island ini. 

Lah rupanya, suamiku masukin video drone di Cana Island ini dikasih stiker lokasi Madura, Sampang dan di mention ke aku. Pas aku share ulang, sontak beberapa teman DM nanyain apa aku lagi di Indonesia. Wkwk, pinginnya sih bisa pulang kampung. Tapi sekarang lagi menikmati pantai ala Madura di Amerika :D

Tidak Makan Seharian

Lagi-lagi penyakit kalau lagi road trip melandaku. Terakhir aku makan sekitar jam 8 pagi. Sampai jam 9 malam, belum juga cari makan. Mana pas pergi gak bekel apa-apa. Anak pertamaku aja sampai protes minta makanan. Dua jam terakhir perjalanan dari Cana Island terasa sangat panjang karena sakit perut dan sakit kepala. 

Mana hari mulai gelap dan jalanan juga gelap. Gak ada lampu, jalannya berkelak kelok. Sisi kiri dan kanan hanya pepohonan dan pinggiran danau. Syukurnya, marka jalan dan papan peringatan di pinggir jalan masih bagus, bisa memantulkan lampu mobil dengan sangat baik. Paling cuma butuh pakai lampu jauh aja kalau lagi gak ada mobil yang papasan. 

Sampailah kami di Walmart sekitar jam 9 malam. Langsung kalap beli roti, donat (satu lusin cuma $6), pie, apple turnover, buah, dll yang habisnya $25an (tapi karena bisa nge-redeem reward dari kartu kredit, cuma bayar $15). Itu pun beberapa makanan langsung dimakan sambil jalan. 

Aku pun sempat beli bensin di Marinette, Wisconsin. Lagi-lagi karena ada reward dari kartu kredit, jadi cuma bayar $32.6 (hemat sekitar $5). Lalu, kami melanjutkan perjalanan ke Escanaba. 

Sampai di Escanaba jam 12 malam waktu setempat (+1 jam dari jam kami karena beda zona waktu dari Chicago). Langsung dateng ke hotel gitu aja ternyata habis dong kamarnya. Lupa, harusnya booking dulu di aplikasi. Syukurnya, dapet hotel di sebrang jalan.

Kami menginap di Super 8 (hotel bintang 2) dengan biaya permalam $103.

Rekap Perjalanan Hari Pertama

Total dalam sehari ini kami menghabiskan $42.2 dan $32.6 untuk bensin, $15 untuk beli makanan, dan $103 untuk hotel. Totalnya $177.8.

Untuk perjalanan totalnya 461 mile dengan total waktu nyetir 8,5 jam. Terbilang cukup masuk akal, cuma yang bikin capek adalah karena kita ngejar nyampe tempat tujuan secepatnya sebelum matahari terbenam, kami berkendara dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya. Ini juga baru pertama kali kami melakukan road trip dengan empat tujuan sekaligus dalam satu hari jalan.
Road Trip Lake Michigan


Baca tulisan selanjutnya untuk seri ini: Bagian 2, Bagian 3, dan Bagian akhir
Ilma Purnomo (Mama Razin)
Perempuan Indonesia yang saat ini tinggal di Chicago, USA, menemani suami kuliah doktoral. Seorang ibu rumah tangga yang disibukkan oleh dua putranya (Razin dan Zayn). Suka menulis dan belajar hal baru.

Related Posts

Posting Komentar