Apa keuntungannya menjadi seorang introvert yang tinggal di luar negeri? Tentu saja, tidak banyak orang yang peduli atau mungkin ingat dengaku. Nah, berhubung aku tahu tidak akan ada yang ingat hari ulang tahunku (apalagi sampai mengucapkan selamat ultah), hari Rabu dua minggu lalu aku deklarasikan sebagai hari ulang tahun tanpa terhubung ke dunia maya!
Yeay! 🥳🎉🎊
H-1: Persiapan
Selasa, 3 Juni 2025, aku browsing kegiatan me-time yang bisa dilakukan tanpa terhubung ke dunia maya plus beli barang-barang kebutuhannya. Jam setengah 1 siang, aku keluar sama anak keduaku. Kami pergi ke Target (grocery store) sekitar 10 menit naik mobil dari apartemen. Di sini, aku beli beberapa barang yang memang mau aku beli plus dua barang ini.
Ada yang bisa tebak besok aku mau ngapain?
Beres dari Target, aku pergi ke Sephora (toko khusus make up dan skin care). Tujuan utamaku: ngambil birthday gift karena aku jadi member (Padahal, aku baru daftar membernya kemarinnya wkwkwk). Daftarnya gampang, tinggal sign up secara gratis di aplikasinya.
Sebenernya, aku tinggal minta gift itu di kasir, gak perlu beli apapun. Tapi, aku belum pernah belanja di sini jadi sekalian liat-liat.
Aku pingin beli lipstik yang warnanya serupa dengan lipstik kesukaanku. Pasalnya, lisptik ini dibelikan dan dipilihkan warnanya oleh pak suami waktu dia pulang ke Indonesia tahun 2022. Artinya, lipstik ini udah aku pakai hampir tiga tahun! Isinya udah sekarat, walaupun belum sampai titik darah penghabisan.
Yang bikin repot, lisptik ini produk lokal Indonesia. Ya kali aku harus nunggu green card aku beres baru bisa beli lisptik lagi? Masih tiga tahun lagi itu mah.
Masuk ke Sephora, mataku dimanjakan dengan sederet lipstik, foundation, hingga concealer berbagai warna. Namun, waktu lihat harga per-item di atas $25, nyaliku agak ciut.
Aku sampai harus menguatkan diri sendiri. Aku tegaskan, beli lisptik ini buat hadiah ke diri sendiri! Nggak perlu merasa bersalah karena menganggap diri boros/beli hal yang nggak perlu.
Ternyata, mencari lipstik yang warnanya serupa itu gak gampang. Aku bawa lisptik kesukaanku dan mengoleskannya ke tangan. Belasan lisptik aku cocokkan warnanya dari luar. Ada beberapa lisptik yang aku swatch ke punggung tangan. Ternyata, dari puluhan lisptik dari berbagai merk itu tidak ada yang warnanya sesuai.
Sampailah aku di rak terakhir yang belum aku cek. Aku tertarik melihat uniknya packaging lipstik ini. Aku coba ambil satu yang warnanya tampak mirip dilihat dari luar botolnya. Lalu, aku oleskan di tangan. Wah, persis warna kesukaanku!
Waktu aku ambil lipstik yang masih terbungkus di dalam kotaknya, aku terkejut. Loh, kok merknya ada kesamaan? Lipstik kesukaanku bermerk "Make Over". Lipstik yang mau aku beli merknya "Make up for Ever". Mana font merknya persis. Jangan-jangan .... Ah, mungkin cuma kebetulan. Toh yang ini Made in Korea. (Setelah aku browsing, ternyata brand dari Prancis).
Pergi kasir, aku sekalian minta birthday gift. Waktu lihat total harga lisptik ini mencapai $30, hatiku melorot. Mana tadi aku udah habisin $13 buat beli epsom salt dan bubble bath soap. Jelas ini di luar kebiasaanku membandingkan lima grocery store untuk mendapatkan harga telur termurah, padahal satu lusin telor hanya $4.
Beres dari Sephora, aku pergi ke Ulta (mirip Sephora). Di sini aku bertekad cuma ambil gift. Ngehabisin $43 buat senang-senang itu sangat enggak aku banget, terutama sebagai self claimed cheapskate. Biar keliatan "normal", aku muterin beberapa rak-raknya lalu menuju kasir dan langsung minta gift terus cabut.
Sampai di rumah, aku bongkar semua barang dari dalam tas. Waktu aku buka bungkusan lipstik baru kubeli, ternyata aku salah ambil warna! Doeng! Waktu aku ngambil lisptik, ternyata aku cuma liat nomor di rak tempat lisptik itu dipajang, bukan di botol lisptiknya. Alamak, balik lagi lah aku.
Habis 30 menit sendiri buat bolak balik ke toko, demi menyelamatkan $30 supaya tidak terbuang percuma. Biar puas, sekalian saja aku pakai sambil nyetir mobil. Eh, beneran enak lisptik ini! Waktu aku oleskan di bibir, kulit bibirku terasa halus. Belum lagi, lisptik ini transfer proof. Sekali lipstik ini mengering di bibir, aku coba tempelkan jari di bibir dan tidak ada lisptik yang menempel di jari. Ditambah lagi, lisptik ini wangii 😍
Maka besok, aku tinggal stay aja di rumah. Soalnya, kalau harus nyetir, aku harus akses maps. Itu berarti aku tidak bebas dari internet.
Hari-H: Ulang Tahunku!
Keesokan harinya, terhitung mulai 00:00 am PST aku sudah tidak mengakses apapun di smartphone. Namun, untuk tidak menyentuh ponsel sama sekali rasanya hampir mustahil. Mau lihat jam aja harus lihat di ponsel. Mana kadang tiba-tiba inget mau browsing sesuatu di Google. Terpaksa aku taroh ponselku di tempat yang agak tersembunyi.
Jadi, kenapa harus me-time tanpa internet di hari ulang tahun? Pertama, mengurangi rasa sedih karena tidak akan ada yang mengucapkan selamat ulang tahun. Paling cuma Mama, Adik, dan seorang Bude yang ingat.
Kedua, simply pingin bebas dari distraksi. Hari-hari biasanya, dikit-dikit cek media sosial. Gak jarang jadi lupa waktu dan lupa mau ngerjain apa.
Terakhir, ini kado terbaik buat diri sendiri. Untuk membebaskan diri dari segala informasi gak penting yang seringnya bikin penuh pikiran, kayak gosip artis, berita korupsi, atau curhatan viral ibu dosen. Aku yakin semua orang juga pingin punya pikiran yang tenang, tidak rusuh, dan tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting.
Pagi hari, seperti biasa, aku membangunkan anakku untuk siap-siap ke sekolah, menyiapkan bekal untuk anak dan suami, lalu mengantar anak ke sekolah. Surprisingly, waktu terasa berjalan lebih lambat dan selow. Buktinya, aku sampai di sekolah anakku jam 9:05, padahal biasanya baru sampai sekolah jam 9:16 (Btw, bel sekolah anakku jam 9:15 😝)
Hari ini aku memang tidak betul-betu bebas dari internet. Aku tetap cek emailku dan email suami karena aku harus menghubungi beberapa profesor untuk meminta recommendation letter pendukung petisi green card. Aku juga main game Gran Turismo sebangai reward buat anak keduaku yang sudah belajar membaca Iqra.
Di luar itu, aku tidak pegang ponsel dan laptop sama sekali. Draft tulisan blog ini juga aku tulis dulu di selembar kertas sebelum aku pindahkan ke blog.
Beres dengan rush hour yang terasa lebih santai, aku masuk ke kamar mandi. Kugosok bathub dengan teliti lalu kuganti shower curtain. Taraa ... sekarang kamar mandiku sudah siap untuk bubble bath :D
Aku nyalakan air agak panas dari kran air sambil aku tuangkan dua cup epsom salt beraroma lavender ditambah bubble bath soap. Hmm, wanginya menenangkan dan membuatku semangat untuk masuk ke dalam bathub!
Kupanggil anak keduaku untuk membantuku mendokumentasikan kegiatan relaxing bath ini. Pertama, aku pakai charcoal mask. Lalu, aku masuk ke dalam bathub. Terakhir, kuminta anakku mengambil sebanyak mungkin foto. Gak sabar lihat hasil fotonya yang a e s t h e t i c.
![]() |
Sekalian diedit tambah kelopak mawar |
Lah, tapi malah jadi jump scare 😓
Pada akhirnya, bubble bath ini jadi we time, karena anak keduaku tentu tidak mau ketinggalan ikutan masuk ke bathub dan mainan bubble. Wkwkwk. Gak papa. Memang, belum saatnya aku mendapatkan me time yang benar-benar hanya aku nikmati sendirian.
Pasalnya, situasiku memang belum mendukung: tinggal di luar negeri tanpa sanak saudara dan teman akrab, ditambah anak keduaku belum pernah sekolah. Praktis, anak 4,5 tahun ini masih menempel terus denganku 24/7. Aku tidak akan bisa "sendirian" :)
Jadi, daripada aku memaksakan diri untuk me time yang spesial seperti misalnya pergi ke salon, aku memilih me time definisiku sendiri:
- Menikmati makan nugget ayam tanpa nasi (padahal harusnya jadi lauk)
- Menikmati makan donat untuk memuaskan sweet tooth-ku
- Membersihkan bathub buat tempat relaxing bath
- Melakukan skincare yang bertahap-tahap
- Masak rendang (karena dibutuhkan waktu minimal satu jam standby di depan kompor, ngaduk-ngaduk, sambil refleksi diri)
Aiih Teh Ilma. Such a lovely birthday treat for yourself. You totally deserve it, Mamah Ilma. 😍
BalasHapusVery belated happt birthday, doa yang terbaik untukmu Ilma 🥳🥰🤲
Kalau gak baca caption-nya, aku pikir kelopak warnanya benar ada, haha.
BalasHapusWah ide me-time sehari tanpa internet seru juga ya. Walau pasti akan menantang karena susah prakteknya.
Jadi, bisa menyelesaikan rubik's cube dalam berapa menit? 😉
BalasHapusHappy belated birthday! 🥳🥳
Selamat ulang tahun ya. MasyaAllah, seru banget milih lipstik sampai berendam air hangat.
BalasHapusHappy Birthday ya...Pengen juga mandi bubble kayak gitu iiih...
BalasHapusHappy Birthday Ilma! Semoga semakin banyak mendapatkan me time berkualitas di usia yang baru.
BalasHapusBtw, mestinya di awal postingan ada disclaimer kalau tulisan ingin mengandung iklan lipstik. Abis ini aku mau beli lipstik merek itu ah...