Eh Udah Mau Selesai Aja 2022

Lho, udah Desember aja? Udah 3 tahun aja tinggal jauuh dari kampung halaman tanpa punya kesempatan untuk mudik :')

Tahun 2022 ini, apa aja yang spesial ya? Hmm, mari kita rinci dulu ....

Cabut Gigi Pertama Kali

Perdana nih cabut gigi di luar negri. Gara-garanya ada gigi geraham yang tambalannya udah lepas sejak 2020. Lubangnya semakin membesar dan menimbulkan sakit. Akhirnya, setelah penantian panjang jadwal cabut gigi, datanglah aku ke klinik bulan Februari 2022.

Proses cabut giginya ... membuatku merasa kalau dokter bedah mulut itu kayak tukang pukul. Yang bertugas memberi bius adalah perawat sedangkan dia, datang-datang langsung bawa benda tumpul lalu menekan kuat-kuat ke dalam gigi yang rusak (rasanya kayak ditonjok). Tak heran, otot tangannya kekar begitu. 

Boleh mampir ke cerita lengkap tentang cabut giginya di sini ya. 

Daftar Sekolah Anak Pertama

Tahun ini Razin berusia 4 tahun. Jadi merasakan rempongnya nyari sekolah. Padahal sebenernya gampang, tinggal masuk ke situsnya terus daftar. Masalahnya, memang ada beberapa pertimbangan. 

Misalnya, enggak mau di sekolah yang terlalu membuat anakku jadi minoritas. Kalaupun tetep masuk minoritas, setidaknya, jumlah minoritasnya banyak, jangan sampai cuma 2%.

Lika-liku pendaftaran sekolah anakku bisa dibaca di sini, ya. 

Ditinggal Pulang Kampung

Tahun ini suamiku memutuskan mudik sendirian, meninggalkanku dan dua balita. Awalnya kukira bakalan menyusahkan karena harus menangani dua balita yang kadang rewel bersamaan. Ternyata, aku menemukan satu bulan me-time dan perasaan rileks yang baru kali ini aku rasakan. 

Selama satu bulan itu aku seperti diberi kebebasan yang bertanggung jawab, sesuatu yang belum pernah aku miliki sejak kecil. Wah, pengalaman luar biasa deh. Boleh baca cerita lengkapnya di sini. Sebenernya masih ada part selanjutnya, tapi belum di publish karena belum dikasih gambar. 

Satu hal lagi yang aku alami sejak suami pulang kampung, jadi makin bucin sama suami. Malah melebihi waktu awal nikah hihi ☺️

Menemukan Jati Diri

Tahun lalu aku mulai serius ngeblog dengan ikutan blog coaching dan masuk grup khusus bloger. Namun, di sana aku diajarkan menjadi content creator yang dibayar. 

Anehnya, diri ini merasa bimbang. Cocokkah aku menulis di blog untuk mencari cuan? Padahal, di luar itu, banyak isi kepala yang ingin disampaikan dan tidak ada hubungannya dengan produk tertentu. Hanya curhat untuk meringankan space memori di otak aja. 

Akhirnya aku bergabung dengan komunitas Mamah Gajah Ngeblog. Alasannya karena ini komunitas ngeblog yang murni diisi anggota yang suka nulis di blog, terlepas untuk mencari pendapatan atau enggak. Aku merasa nyaman di sini karena tulisan yang disetor setiap anggota untuk tantangan bulanan benar-benar berkualitas, unik, menghibur, sekaligus mengedukasi. Aku jadi tertantang untuk membuat tulisan seperti itu. Tidak lagi terdesak menghasilkan uang dari blog sesuai produk atau jobdesk tertentu. 

Tenang, ini bukan soal salah benar. Ini hanya soal kenyamanan hati. Hati ini lebih nyaman menyuarakan pikiran sendiri dibanding pikiran orang lain atau perusahaan :)

Road Trip Terpanjang 

Thanksgiving kali ini kami isi dengan perjalanan 5 hari dengan total waktu menyetir (aku yang nyetir, suami jadi navigator) 31 jam dengan jarak 2 X 1200 km. Wkwk

Seru kok. Banyak kejutannya. Nanti aku tuliskan di blog secepatnya. 

Harapan untuk Tahun 2023

Aku berharap punya lebih banyak porsi waktu untuk ngajarin anak-anak soal dari mana mereka berasal dan agama. Aku berharap wajahku enggak bertambah tua lebih cepat di usi 29 tahun. Aku berharap bisa ngeblog untuk lebih banyak menyebar manfaat. Aku berharap tahun depan masalah gigiku beres. Aku harap keluargaku sehat dan bahagia. Hmm, apa lagi ya? Yah, harapan yang bagus-bagus aja deh :D 

Mohon maaf, enggak ada kata yang dimiringin sesuai EYD atau editan lainnya. Tulisan ini dibuat satu jam terakhir batas pengumpulan Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog dan disetor 12 menit sebelum waktu setoran ditutup.