Ilma Hidayati Purnomo

Bagaimana Aku Bergabung Eco Blogger Squad?

Setahun sudah aku bergabung dengan Eco Blogger Squad. Dari komunitas ini aku belajar bahwa ada komunitas yang bisa bertumbuh dan berkembang, ada juga komunitas yang menginginkan anggotanya mengikuti aturan saja. Bisa tebak komunitas ini termasuk yang mana?

Apa itu Eco Blogger Squad?

Dilansir dari halaman https://bloggerperempuan.com/eco-blogger-squad/, Eco Blogger Squad adalah komunitas yang beranggotakan para blogger yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan hidup, terutama perubahan iklim dan perlindungan hutan. Komunitas ini pertama kali melakukan penerimaan anggota pada tahun 2021.

Setiap tahunnya jumlah anggota komunitas ini terus berkembang. Tahun ini, anggota Eco Blogger Squad junior (yang baru bergabung tahun 2023) ada 59 blogger. Sejumlah anggota Eco Blogger Squad tahun sebelumnya (senior) juga masih memiliki kegiatan terpisah dari anggota junior. Jumlah anggotanya aku tidak tahu pasti.


Kegiatan utama anggota Eco Blogger Squad adalah menghadiri Online Gathering yang diselenggarakan di platform Zoom sebanyak lima kali setahun. Kami menyimak materi dari komunitas peduli isu lingkungan. Selama menyimak, kami juga membagikan keseruan acara di Instagram Story.

Setelah pertemuan online, kami harus membuat tulisan di blog minimal 500 kata dengan dua gambar pendukung. Deadline tulisan ini biasanya lima hari setelah pertemuan online.

Tugas kami tidak hanya itu. Kami juga harus membuat postingan di Feed Instagram dan mengikuti posting tweet serentak pada hari dan jam tertentu.

Selain Online Gathering, ada juga Capacity Building. Pada pertemuan online ini, anggota Eco Blogger Squad akan mendapat materi yang menunjang keahlian kami sebagai blogger, misalnya materi tentang meramu tulisan bertema lingkungan dan personal branding. Selama setahun, ada empat sesi Capacity Building.

Kenapa Aku Ingin Bergabung Eco Blogger Squad?

Sebelum tawaran untuk bergabung datang kepadaku, sejujurnya aku tidak begitu ngeh dengan komunitas ini. Aku cuma tahu Mbak Jihan dari Malang adalah salah satu anggotanya.

Waktu itu aku berpikir, tidak ada salahnya belajar hal baru dan dibayar. Walaupun aku sempat khawatir mungkin tidak bisa mengikuti batas waktu menulis yang ketat, nyatanya aku tetap menyetujui untuk bergabung.

Lalu, apakah aku mendapatkan apa yang aku harapkan dari komunitas ini? Ya dan tidak.

Bagaimana Aku Bergabung Eco Blogger Squad?

Sekitar Bulan Oktober 2022, aku lihat informasi tawaran kerjasama di Instagram Blogger Perempuan. Singkatnya, lomba blog bertema lingkungan tapi dibayar. Aku coba aja isi Google Form-nya.

Tak lama, aku dapat email brief tugasnya. Agak kaget juga, deadlinenya hanya satu minggu. Tugasnya bukan cuma nulis artikel, harus buat Reel dan thread di Twitter juga.

Pada akhirnya, aku tetap menyetujui. Buru-burulah aku buat tulisan bertema selimut polusi. Alhamdulillah, semua task beres pas deadline. Meskipun tidak menang lombanya, aku bersyukur dapat pengalaman dan pembayaran hehe

Sejak saat itu aku mulai rutin mendapat email tawaran kerja sama dari Hiip (manajemen influencer yang bekerja sama dengan Blogger Perempuan). Hingga pada 8 Februari 2023 aku dapat tawaran bergabung program Eco Blogger Squad.

Awalnya aku kurang yakin untuk mendaftar karena berarti aku harus terikat kontrak selama setahun. Setelah aku pikir lagi, coba dulu saja, lah. Aku isi Google Form pendaftarannya dan ternyata ada pertanyaan artikel bertema lingkungan yang sudah di-publish. Mudah saja, aku tinggal mengisi artikel selimut polusi waktu itu.

Alhamdulillah, tanggal 19 Februari 2023 ada email lagi yang menyatakan aku sudah diterima jadi bagian Eco Blogger Squad. Kini aku punya alasan untuk bangun tengah malam wkwk

Pengalamanku Menjadi Bagian Eco Blogger Squad

Seperti job bloger pada umumnya, aku diundang masuk grup WA. Di sana aku berkumpul dengan 55 peserta Eco Blogger Squad. Awal masuk kami langsung diberikan informasi kick-off briefing. Kami akan mendapat arahan dari Tim EBS dan kliennya, yaitu Development Dialogue Asia (DDA).

Kegiatan kami di grup WA sebatas diingatkan soal meeting (informasinya juga dikirim ke email), buat list setelah beres ngerjain tugas (list alamat artikel blog atau Instagram), dan minta izin off cam atau gak bisa hadir waktu Online Gathering.

Aku akui, sebelum bergabung dengan EBS, aku kurang peduli dengan masalah lingkungan. Namun, dengan memaparkan diri ke permasalahan masyarakat adat, bioenergi, dan masalah lainnya, aku jadi lebih aware dan tertarik saat menemukan isu ini di media sosial. Kayak nyambung aja gitu.

Jujur, aku lebih suka tipe job kayak gini. Aku belajar banyak selain hanya mempromosikan sesuatu. Kalau teman-teman ada informasi job ngeblog atau media sosial yang tugasnya menyimak webinar dan merangkum, kabarin aku, ya!

Nah, sayangnya meskipun grup ini bekerja bareng selama setahun, anggotanya tergolong kurang berbaur. Kami kurang kenal satu sama lain. Aku juga menemukan anggota yang sebetulnya bukan bloger aktif. Jadi, mereka cuma update blog ketika ada Online Gathering.

Tidak semua anggota juga tepat waktu dalam menyetorkan tugas. Tim EBS baiiik bangeet masih tetap menerima tugas meskipun telat dan pembayaran fee-nya juga tetep serentak.



Ilma Purnomo (Mama Razin)
Perempuan Indonesia yang saat ini tinggal di Chicago, USA, menemani suami kuliah doktoral. Seorang ibu rumah tangga yang disibukkan oleh dua putranya (Razin dan Zayn). Suka menulis dan belajar hal baru.

Related Posts

Posting Komentar