Alkisah, ada sebuah kota di pesisir pantai yang dihuni sebuah komunitas yang damai. Kota ini dipimpin oleh seorang ibu-ibu yang memelihara ayam seperti anaknya sendiri (Psst! Ia bahkan selalu membawa ayam peliharaannya di dalam tas selempang ke manapun ibu bupati ini pergi).
Warga kota ini kebanyakan memiliki usaha pribadi, seperti toko roti, salon hewan peliharaan, peternakan, penambang emas, dan kapal nelayan. Warga yang tidak memiliki usaha jarang diceritakan, sepertinya mereka hanya NPC.
Hidup tidak mungkin berjalan tanpa konflik, sama seperti kondisi kota ini yang tidak selalu damai. Pasalnya, ada laki-laki tua yang menobatkan dirinya sebagai bupati. Ia tinggal di dalam gua dan memiliki beberapa gawai berteknologi tinggi. Ia bersifat mudah iri, terutama kepada ibu bupati pemimpin kota di pesisir pantai ini.
Laki-laki tua ini kadang membuat masalah di kota, seperti ketika ia menyuruh sekelompok kucing peliharaannya untuk memorakporandakan taman kota supaya ibu bupati tidak bisa memenangkan penghargaan taman terbaik. Untuk mengatasi masalah ini, ibu bupati meminta seorang anak laki-laki untuk menghalau perusak taman. Anak laki-laki ini dibantu oleh sejumlah anak anjing yang dilengkapi dengan gawai berteknologi tinggi.
Setiap anak anjing memiliki keahlian khusus. Ada anak anjing yang bertugas sebagai polisi, pemadam kebakaran, penyelamat bawah laut, tukang reparasi, penyelamat udara, dan ahli alat berat. Anak-anak anjing ini dilengkapi alat canggih pada tas yang mereka pakai. Selain itu, setiap anak anjing juga dilengkapi dengan mobil khusus yang bisa mereka kendarai.
Semua masalah kota ini, mulai dari memperbaiki pagar peternakan hingga mengalahkan penjahat yang ingin menguasai dunia, bisa diatasi oleh anak laki-laki dan tim anak-anak anjingnya. Semboyannya adalah "No job is too big, no pup is too small!"
Buat Mamah-mamah yang punya toddler mungkin akan familiar dengan cerita ini. Inilah Paw Patrol!
Teknologi dalam Seri Paw Patrol
Setiap kali ada warga yang mengalami masalah, mereka akan menghubungi Ryder, anak laki-laki 10 tahun, pemimpin Paw Patrol. Semua panggilan akan masuk ke pad milik Ryder dalam bentuk video call, full HD. Saking bagusnya kualitas video call itu, semua situasi bahkan bisa tertangkap dalam layar pad-nya. Seakan-akan ada kamera di sekeliling penelepon yang merekam seluruh lokasi.
Teknologi ini tentu sangat bagus bagi pasangan yang saling tidak percaya satu sama lain. Daripada menduga salah satu pihak selingkuh, lebih baik pakai video call yang bisa menampilkan seluruh area tempat penelpon. Jadi, sulit untuk main belakang karena pasangannya bisa melihat situasi di sana, real time.
Setelah mendapatkan telpon, Ryder akan memanggil anjing-anjingnya dengan menekan tombol di pad-nya. Semua anjing akan berkumpul karena kalung mereka akan bersinar ketika Ryder memanggil mereka. Mereka lalu berlari menuju tower tertinggi di kota, markas Ryder dan anjing-anjingnya.
Bayangkan betapa mudahnya hidup Mamah-mamah apabila anak-anak Mamah bisa dipanggil hanya dengan satu tombol. Teknologi ini memudahkan Mamah yang punya banyak anak dan sulit mengumpulkan semuanya dalam satu panggilan. Dengan teknologi ini, Mamah cukup menekan satu tombol, semua anak Mamah akan datang sekalipun anak Mamah berada di lokasi yang jauh.
Di puncak tower, Ryder akan menjelaskan misi. Lalu, ia menugaskan anak anjing yang sesuai dengan keahliannya untuk mengatasi masalah yang dialami warga kota. Selanjutnya, anak-anak anjing itu akan turun dari tower dan mengendarai mobilnya masing-masing. Ryder juga akan ikut ke lokasi tempat masalah terjadi. Ryder memimpin misi dengan menyusun strategi cerdik dan mengarahkan anak-anak anjingnya untuk melakukan tugasnya.
Teknologi: Menjajah atau Memerdekakan?
Untuk ukuran anak berusia 10 tahun, Ryder memiliki semuanya. Teknologi super canggih (anjing yang bisa mengendarai crane dan memperbaiki rel kereta yang rusak, misalnya). Namun, Ryder memiliki karakter yang dewasa, bisa berpikir dengan tenang dalam situasi genting, rendah hati, penyayang binatang, berjiwa pemimpin, cerdas, dan selalu berpikir positif. Ryder menggunakan teknologi yang ia miliki dengan sangat bijak, yaitu hanya untuk menyelesaikan masalah. Bahkan, jika alat yang ia miliki rusak, ia memperbaikinya sendiri.
Berbeda dengan Ryder, orang-orang dewasa penduduk kota ini justru tampak terlalu bergantung dengan Ryder, kelompok anak anjingnya, dan teknologi canggihnya. Setiap ada masalah, sesepele apapun, mereka akan langsung memanggil Ryder.
Misalnya, Al si peternak tidak bisa menyelesaikan masalah rusaknya pagar pembatas peternakan. Ia memanggil Ryder dan anak-anak anjingnya untuk memperbaikinya. Rocky, anjing perkakas, datang membawa kayu lalu menggunakan obeng elektrik dari tas ranselnya untuk memperbaiki pagar pembatas. Anak anjing lainnya harus mengejar dan menggiring domba-domba yang melarikan diri dari peternakan melalui pagar pembatas yang rusak.
Anehnya, setelah ditinggal beberapa saat, pagar pembatas itu rusak lagi. Ryder sampai harus meminta dua anjing lainnya untuk mengidentifikasi siapa yang membuat pagar pembatas itu rusak. Mereka juga berjaga malam untuk mencari tahu dan memastikan tidak ada domba yang kabur lagi. Rupanya, ada kambing yang suka menendang pagar pembatas hingga rusak.
Aneh, harusnya sebagai peternak, Al tahu perilaku hewan miliknya. Kenapa malah meminta anak kecil untuk menyelesaikan masalahnya?
Penutup
Secanggih apapun teknologi, ia tidak akan bisa menjajah kita selama kita bersikap dewasa saat menggunakannya. Bukankah mulanya teknologi diciptakan untuk memudahkan kehidupan kita?
Bayangkan jika semua orang memiliki teknologi canggih seperti Ryder. Sebagian orang akan menyuruh anak anjingnya dan mobil canggihnya untuk membuat kerusakan atau bahkan menguasai dunia. Sebagian orang lagi akan malas melakukan kegiatan apapun. Toh tinggal suruh anjingnya untuk memperbaiki rumah, memasak, atau bahkan menyelamatkan dunia (lalu mengakui diri sebagai pahlawan).
Berbeda dengan Ryder, ia menggunakan gawai berteknologi canggihnya untuk melakukan aksi heroik. Ia juga merawat anak anjingnya dengan sepenuh hati dan melatih mereka hingga bisa menggunakan alat-alat yang Ryder berikan. Bagi Ryder, gawainya adalah alat untuk memastikan penduduk kota tinggal dengan damai dan terbebas dari masalah besar. Serta, anak-anak anjing itu adalah timnya yang bisa diajak kerjasama. Pasalnya, masalah apapun bisa diatasi cepat hanya dengan tim yang kompak dan alat yang tepat. Pups to the rescue!
Jadi, Mamah, jangan mau kalah sama Ryder, si anak 10 tahun, ya. 😉
Tulisan ini disetorkan untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog.
Posting Komentar
Posting Komentar