Bulan April 2025 kemarin bisa dibilang menjadi satu bulan yang berat sekali buatku. Sudah lebih dari sebulan kami teken kontrak dengan attorney tetapi belum semua dokumen terkumpul. Harusnya, dalam waktu dua bulan (menurut timeline), attorney sudah bisa submit permohonan visa ke USCIS. Aku jadi kena pressure karena suami pingin aku segera menyelesaikan SEMUANYA.
Yang dimaksud semuanya adalah menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan attorney untuk EB-2 NIW, juga untuk permohonan visa O-1, juga untuk perpanjangan visa pelajar F-1 dalam status magang. Ditambah lagi, orang tuaku mau berkunjung ke sini setelah 5 tahun tidak bertemu. Semua ini membuatku stress, semakin sering marah-marah dan berantem sama suami.
Ini tuh pertama kalinya orang tuaku ke sini. Udah bertahun-tahun juga gak ketemu. Masa aku gak boleh spend waktu lebih banyak sama mereka malah harus fokus ngerjain permohonan visa? Tapi di sisi lain, waktu aku akhirnya dibebaskan dari tugas nyiapin dokumen, orang tuaku malah gak mau diajak jalan-jalan karena katanya capek dan masih jet lag. Hah. Mengingat hal ini membuatku kesal sendiri.
Miskomunikasi Isi Dokumen
Waktu lagi bikin daftar rencana pemberi surat rekomendasi, ada kolom "letter focus". Penjelasannya gini: Letter focus (indicate what area of your research – corresponding to the research statement (e.g., areas 1, 2, 3, 4, …) – should be the focus of the letter)
Di contohnya, satu profesor bisa punya banyak nomor. Terus, aku scroll dokumennya ke bawah ada tulisan begini:
Recommendation Letter Guidelines
- Cited Your Work. Prominent, independent referees who have cited your most important research is the MOST IMPORTANT criteria to include in selecting potential referees.
- Independent. It's advisable to obtain as many referees as possible who are independent and have not worked with you in the past. They can offer an objective evaluation of your work and research contributions.
- International. So USCIS can confirm that your research is valued by researchers around the world, it is advisable to ensure that your confirmed group of referees includes individuals outside the U.S.
- Prominent. Try to secure agreement from referees who are accomplished, well-respected in your field, and from prominent and well-known institutions. For instance, Nobel Laureates, members of the National Academy of Sciences, fellows of the American Association for the Advancement of Science, fellows of the American Academy of Arts & Science, editors of prominent journals, chaired professors, and others are preferable.
- Areas of research. Try as much as possible to ensure that your confirmed referees, as a group, cover all of your most important achievements and areas of research.
Aku yang udah mabok dengan semua dokumen ini lalu mengartikan penomoran letter focus itu dengan kategorisasi 1-5 yang tertulis di dokumen. Di pikiranku nanti isi letternya menjelaskan kalau profesor ini 3. International, alias dari universitas luar negeri.
Terus pas attorney-nya ngecek, dia bilang kenapa profesor ini kok banyak yang terafiliasi ke project 5? (Karena aku tulis angka 5-nya banyak) Seharusnya, berimbang, biar semua project ada profesor yang terafiliasinya.
Mendadak aku merasa bodoh wkwkwk
Kami baca ulang dokumen lainnya yang bernama research statement. Ternyata harusnya project-project suami dikategorikan dalam sekian bidang besar (misalnya, optimizing storage system using AI). Lalu project-project suami dimasukin ke kategori yang sesuai. Jadi kami punya tiga kategori besar riset yang dilakukan suami dan di bawahnya itu project (atau published paper) apa aja yang masuk kategori itu. Terus, di dokumen rencana pemberi surat rekomendasi, kami tulis si profesor ini terafiliasi ke project yang mana. Gituu. Sedangkan nomor 1-5 di "Recommendation Letter Guidelines" itu maksudnya kualifikasi pemberi surat rekomendasi sebaiknya seperti apa.
Karena harus rombak dokumen, seminggu kemudian kami baru bales lagi attorney-nya, tanggal 5 Mei 2025. Pokoknya udah fix ada 4 orang yang harus dibikinin draft surat rekomendasi sama attorney. Mereka butuh waktu dua minggu buat bikin draft suratnya.
Hari itu juga kami udah selesaikan semua isi folder lainnya. Tapi, lagi-lagi, there's a catch. Aku belum cerita soal isi Exhibition 4: Rangkuman citation. Dari contoh-contohnya, aku diminta screenshot Google Scholar Profile sama Web of Science. Suamiku belum punya akun di Web of Science, jadi aku buatin.
Aku ikutin alurnya buat ngumpulin semua citation yang ada di Google Scholar, biar muncul juga di Web of Science. Entah kenapa ribet banget (katanya sih, WoS ini sangat selektif dalam memunculkan citation, cuma dari conference yang reputable). Jadi, gak semua paper muncul dan jumlah citation yang terdata di WoS cuma 1/3 dari di Google Scholar. Pusing lagi lah aku.
Kenapa harus ada screenshot profil WoS? Karena di sana ada tools yang memudahkan kita melihat data citationnya, misal data citation dari setiap negara. Misal di US citationnya ada sekian puluh, di China ada sekian puluh. Masalahnya, aku gak bisa akses tools ini di profil WoS-nya! Padahal aku udah ikutin petunjuk di dalam folder yang dibuat attorney. Curigaku sih, platform WoS udah diupdate dan kudu bayar kalau mau pakai tools ini.
Akhirnya, suami ngide bikin sendiri aja diagram yang menunjukkan citation tiap negara. Beruntung aku udah punya data-datanya waktu nyari siapa yang cocok buat bikin recommendation letter. Eh, pas aku kirim ke attorney, mereka bilang gak boleh bikin grafik sendiri gini. Harus dari situs WoS-nya.
Aku kesel, suamiku juga. Dia minta aku bilang ke attorney, itu harusnya jadi urusan mereka buat pikirin gimana cara menyajikan datanya yang benar. Kami kan udah bayar attorney, kenapa kami juga yang pusing sendiri? Lagian, harusnya data dari Google Scholar aja cukup, kok.
Surat Rekomendasi yang Tidak Memuaskan
Tepat dua minggu setelah aku menyelesaikan upload semua dokumen ke folder Dropbox-nya attorney, mereka sudah selesai menyusun 4 draft surat rekomendasi. Tanggal 19 Mei 2025, langsung aku download semua surat dan membacanya. Baru baca satu draft aja, keningku udah berkerut. Kenapa kalimatnya sesedikit ini dan enggak strong? Huwee.
Aku inget suami pernah cerita kalau temennya juga lagi applya EB-2 NIW. Temennya bilang kalau di surat rekomendasinya di attorney itu bikin kata-kata yang lebay, melebih-lebihkan, dan memuja-muja betapa keren kliennya itu. Lah, ini... Aku coba jelasin aja template-nya.
Paragraf pertama pasti bilang kalau mendukung suamiku untuk dapat permanent residency. Paragraf kedua dan ketiga pasti cerita latar belakang yang ngasih surat rekomendasi. Terus paragraf selanjutnya hanya menuliskan rangkuman project suami (yang padahal bisa di-generate pakai ChatGPT). Next, nyebutin di-publish di mana. Udah weh, penutup.
Kek... flat banget gitu loh! Kok cuma rangkuman? Mana pembahasan keterikatan project suami dengan project pribadi si profesor yang nulis surat rekomendasi? Mana strong words-nya yang harusnya melebih-lebihkan project suami? Enggak greget!
Alhasil, gue rombak lagi ke-empat surat rekomendasi itu. Gini caranya mah mending juga aku tulis sendiri dari awal, Bro. Ditambah lagi, suami minta aku kirim email ulang ke profesor-profesor yang belum bales. Somehow, ada 3 lagi yang bales. Nambah kerjaan aku harus nulis surat rekomendasi tambahan (:
Proses nulis, di-review, revisi terus berlangsung sampai akhirnya baru beres sebulan kemudian wkwk. Setelah beres, aku harus kirim draft surat rekomendasi itu ke email profesor-profesor. Minta mereka baca, edit, tanda-tangan, dan kasih kop surat. Nunggu lagi lah. Ya Allah.
Nah, salah satu profesor yang bales itu seorang profesor yang berkaliber tapi dia ngasih syarat. Suamiku harus ngasih kuliah online selama 3 jam buat mahasiswanya kalau mau dapat tanda tangan surat rekomendasi. Suamiku telanjur males. Jadi, akhirnya total ada 6 surat rekomendasi yang aku tulis dan berhasil dapat tanda-tangan. Udah kayak skripsi dan ngejar-ngejar tanda tangan pembimbing ye kan?
30 Juni 2025 aku upload semua surat rekomendasi yang sudah lengkap. 8 Juli 2025 attorney udah beres bikin petisi. Mereka minta aku cek petisinya dan sejumlah formulir. Formulir itu juga harus ditandatangani secara basah (gak boleh dari hasil scan). Aku juga diminta mengirim biaya apply form I-140 (permohonan petisi bagi pekerja asing). Biayanya $715 + $300 asylum fee.
Aku harus ke kantor pos buat beli money order (semacam slip cek). Terus aku bawa pulang buat isi money ordernya. Terus aku balik ke kantor pos buat ngirim money order dan formulir yang udah ditandatangani.
Drama Terakhir
Tanggal 15 Juli 2025 attorney utama ngirim email ini: "Thank you for the feedback. We will schedule a final review and follow up with you when the materials are ready for submission." Wajar dong kalau aku mikir entar bakal ada zoom meeting buat liat dokumen yang mau dikirim ke USCIS?
Tanggal 18 Juli 2025 aku baru sempat ngirim semua dokumennya via mail ke attorney yang lain (si case managernya, bukan attorney utama). Lah, tau-tau tanggal 22 Juli, si case manager ini bilang semua dokumen udah dicek dan siap kirim, bahkan udah ada tracking number juga.
Loh loh, gak jadi final review?
Sebetulnya aku bingung, suami juga. Tapi sama-sama udah pasrah. Bayangin, 4 bulan lebih kami berkutat sama ginian masa masih mau didramain lagi? Ya udah, kirim aja lah sok. Ntar paling kalau USCIS-nya butuh bukti tambahan, kami bakal dikirimkan RFE (request for evidence).
Terus aku harus bayar sisa legal fee-nya yaitu $2500. Tanggal 6 Agustus 2025 kami menerima receipt dari USCIS bahwa petisi kami sudah diterima tanggal 24 Juli 2025. Menurut situs USCIS, lama pemrosesan I-140 memakan waktu 10 bulan.
Baiklah, tahun depan aku update lagi tulisan tentang Proses Green Card ini.
Posting Komentar
Posting Komentar