Berbahasa Indonesia
Bahasa pertama anak-anak kami bukanlah bahasa ibu kami. Waktu itu, kami khawatir anak-anak kami mengalami keterlambatan dalam berbicara apabila kami memperkenalkan dua bahasa secara langsung. Jadi, kami mengajarkan Bahasa Inggris terlebih dahulu sampai mereka fasih.
Kini, aku mendorong anak pertamaku untuk hanya menggunakan Bahasa Indonesia ketika di rumah. Ia sudah memahami konteks berbicara tetapi perlu banyak latihan berbicara. Selain berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia, anak-anak juga diberi tontonan dalam Bahasa Indonesia seperti serial Nussa dan Rara atau serial lainnya di Netflix yang menyediakan audio dalam Bahasa Indonesia.
Makanan Indonesia
"Pilih: lebih suka burger atau nasi goreng?" tanyaku cepat kepada anak pertamaku.
"Nasi goreng," jawabnya tanpa ragu.
"Pilih spageti atau sup daging yang Mama bikin? (yang dimaksud sup daging di sini sebenarnya rawon)"
"Sup daging!"
Setiap hari, aku hanya menyajikan makanan Indonesia untuk suamiku. Otomatis anak-anakku juga ikut, hanya kadang-kadang saja mereka makan mac n' cheese atau pancake. Alhasil, lidah mereka lebih terbiasa dengan masakan Indonesia.
Permainan dari Nusantara
Karena keterbatasan memori masa kecil yang bisa aku re-call, aku sampai secara khusus Googling permainan nusantara, terutama permainan yang bisa dilakukan maksimal tiga orang dan hanya menggunakan sedikit alat. Berikut ini beberapa permainan yang sudah sering aku mainkan bersama anak-anak:
1. Suit
Di sini, suit yang terkenal adalah "rock, paper, scissor". Di Indonesia, ada juga versi "gunting, kertas, batu". Aku juga memperkenalkan variasi lain dari suit, yaitu "jempol, telunjuk, kelingking".
2. Suit Metal
Permainan ini basisnya suit "jempol, telunjuk, kelingking". Bedanya, semua jari ditunjukkan, lalu kita berusaha mengalahkan lawan menggunakan hirarki suit.
Pemain pertama menggunakan salah satu jarinya untuk mengalahkan satu jari lawannya. Pemenang suit ini ditentukan oleh jari masing-masing pemain yang tersisa.
Penjelasan gambar:- Setup game. Tekuk jari tengah dan jari manis.
- Giliran pemain pertama. Menggunakan jempolnya, ia menekuk jari telunjuk lawan.
- Giliran pemain kedua. Menggunakan kelingkingnya, ia menekuk jempol lawan.
- Giliran pemain pertama. Menggunakan telunjuknya, ia menekuk kelingking lawan.
- Giliran pemarin kedua. Menggunakan jempolnya, ia menekuk telunjuk lawan.
- Penentuan pemenang: tersisa kelingking pemain pertama dan jempol pemain kedua. Pemain pertama menang!
3. Pertarungan jempol/panco jempol/ayam-ayaman
Pada permainan ini, dua pemain menautkan tangan dengan menyisakan jempol saja yang berdiri. Lalu, kedua pemain berusaha menaklukkan jempol lawan dengan menjepitnya.
Setelah melakukan Googling, ternyata permainan ini ada di US juga, diistilahkan dengan thumb wrestling. Hmm, kok dulu waktu aku kelas 1 SD (tahun 2000) bisa tahu permainan ini dari teman, ya? Kira-kira mereka tahu dari mana? (Kan internet belum secanggih sekarang)4. Angkat jempol
Inilah salah satu permainan yang menguji ketelitian dan fokus. Setiap pemain mengepalkan kedua tangannya dan mendekatkan keduanya. Lalu, setiap pemain diberi kesempatan bergantian untuk menyebutkan angka sambil mengangkat jempol. Apabila jumlah total jempol yang terangkat sesuai dengan angka yang diucapkan, pemain tersebut boleh mengeluarkan satu tangannya dari permainan. Pemain yang kalah adalah pemain terakhir yang masih memiliki tangan yang tersisa dalam permainan.
Penjelasan gambar:- Setup game. Semua pemain mempersiapkan jempolnya.
- Giliran pemain pertama. Ia meneriakkan angka 3. Pas dengan jumlah jempol yang terangkat. Ia boleh mengeluarkan satu jempol dari permainan.
- Giliran pemain kedua. Ia meneriakkan angka 2. Pas dengan jumlah jempol yang terangkat. Ia boleh mengeluarkan satu jempol dari permainan.
- Giliran pemain pertama.
- Permainan berakhir karena hanya pemain kedua yang masih memiliki satu jempol dalam permainan.
5. Cublak-cublak suweng
Permainan tradisional ini melibatkan minimal tiga orang pemain. Satu orang menjadi "dadi" yaitu pemain yang meringkuk dan punggungnya seperti meja. Satu orang menjadi "mbok" yaitu pemimpin permainan. Pemain sisanya mengikuti "mbok".
Permainan ini dimulai dengan menentukan "dadi" melalui hompimpa. Pemain yang kalah akan menjadi "dadi". Ia lalu bersimpuh dan meringkuk. Pemain yang lain dan "mbok" duduk bersimpuh mengelilingi "dadi". Para pemain menaroh satu tangan dengan telapaknya menghadap ke atas di punggung "dadi".
"Mbok" memegang "suweng" yang bisa berupa kerikil. Ia lalu mengetuk-ketukkan ke tangan setiap pemain secara bergiliran sambil menyanyikan lagu cublak-cublak suweng seperti berikut ini:
Suwengé ting gelèntèr
Mambu ketundhung gudèl
Pak Empong léra-léré
Sapa ngguyu ndhelikaké
Sir, sir pong dhelé kopong
Sir, sir pong dhelé kopong.
Saat lagu berakhir, "suweng" disembunyikan di tangan pemain terakhir. Kemudian, "dadi" bangun dari posisinya dan menebak di mana "suweng" disembunyikan.
6. ABC lima dasar
Permainan ini menguji pengetahuan umum yang kita miliki. Pertama, semua pemain bersama-sama mengatakan "ABC lima dasar!" sambil menunjukkan berapa jari yang ingin diikutkan ke dalam permainan. Lalu, salah satu orang menghitung jari yang diikutkan dalam urutan alfabet. Setelah semua jari dihitung, alfabet terakhir menjadi penentu huruf yang akan dimainkan. Misalnya, alfabet terakhir yang disebutkan adalah "M". Semua pemain diminta menyebutkan kata yang dimulai dari huruf M sesuai dengan kategori, contohnya hewan.
Waktu aku masih SD, aku dan teman-teman memainkan permainan ini menggunaka kertas karena ada beberapa kategori yang ditulis seperti hewan, makanan, negara, dan nama artis. Setiap kategori yang terisi dengan kata yang sesuai huruf awalnya akan mendapat poin. Namun, kami biasanya tidak menentukan siapa yang menang dan kalah dalam permainan ini. Permainan ini murni untuk kesenangan berpikir saja :D
Sembari mengingat permainan masa kecil yang pernah kumainkan, kurasakan rindu pada nusantara. Pasalnya, di sanalah aku tumbuh dan bermain bersama teman-teman. Memori masa kecil akan selalu menjadi memori yang paling indah untuk dikenang. Tantangan Blogging Level Up Mamah Gajah Ngeblog kali ini sungguh membantuku menemukan kembali arti nusantara dalam benakku.
Posting Komentar
Posting Komentar