Ilma Hidayati Purnomo

Road Trip Thanksgiving 2022 (Part 5)

Berhubung udah seminggu aku sakit batuk dan sempat demam, juga udah seminggu berubah menyelesaikan tulisan tentang road trip tapi gak beres-beres, ke depannya aku persingkat aja wkwk

Kesimpulan Perjalanan Hari Ketiga

Hari Sabtu 26 November 2022 kami melakukan perjalanan selama 8 jam hanya sejauh 551 km. Jadi jauh lebih lama gara-gara lewat jalan dalam dan kelewat santai wkwk. Kami melewati dua state baru: Alabama dan Mississippi. 

Georgia dan Alabama
Dari Georgia ke Alabama berakhir di Fulton, Mississippi 

Pengeluaran hari ini beli bensin $25, kamar hotel $77, dan beli ayam KFC $28. Jadi $130 (sekitar Rp 2.030.000).

Meeting Dulu Baru Jalan

Berhubung suamiku lagi zoom meeting di kamar, setelah sarapan di hotel, aku ajak anak-anak jalan-jalan di parkiran hotel. Takutnya kalau mereka stay di kamar, berisik. 

Setelah ngikutin mereka sampai kakiku capek, perjalanan Hari Minggu 27 November 2022 dimulai jam 10.40 pagi waktu setempat. Sebelum pergi, aku isi bensin dulu sebanyak $30.

Kali ini nyetir di interstate punya sensasi baru. Anginnya kenceng, sekitar 14mph (sekitar 22.5km/jam) ditambah gust (hembusan angin tiba-tiba) dengan kecepatan 30mph. Bayangkan, anginnya punya kecepatan setengah kecepatan melajunya mobilku! 

Beruntung mobilku berat karena banyak barang bawaan. Namun, tetap saja aku tidak berani mengemudi kencang, maksimal 60mph (lebih sering di bawah itu). Berasa banget badan mobil ikut kegeser kalau ada gust. Aku mengalami kondisi ini selama 2 jam. 

Insiden Diaper Burst

Persediaan popok sekali pakai Zayn habis. Satu-satunya yang kami punya, ya yang dia pakai sejak pagi hari. Menuju tengah hari, Zayn mulai rewel di car seat. Mulai mengerang-ngerang dengan berkata "poop".

Awalnya kami gak percaya karena sebelumnya pernah ditipu. Namun kali ini, dia punya cara sendiri untuk meyakinkan orang tuanya kalau dia beneran habis poop. 

Dia menunjukkan jarinya kepada suamiku sambil berkata poop. Yap, dia sengaja olesin jarinya ke pantatnya. Poopnya sudah keluar dari popoknya dan tersebar merata ke celana, baju, dan car seat. 

Posisi saat itu, kami sedang berada di parkiran Masjid Al-Muslimeen, Memphis, Tennessee. Berhubung nggak ada diaper juga, akhirnya diputuskan suamiku duluan shalat di masjid. Aku dan anak-anak nunggu di mobol sambil makan cemilan. 

Tak lama setelah suami masuk ke masjid, aku melihat salah satu gerbang parkiran masjid tertutup otomatis. Ketika kami baru sampai di sini, ada banyak remaja muslimah African menunggu di depan pintu. Satu demi satu mereka pulang atau menunggu mobil untuk menjemput hingga akhirnya tak ada seorangpun di depan pintu. 

Ketika suami kembali, dia berkata kalau majid akan tutup jam 1 siang, bahkan dia juga sudah diusir. Yah akhirnya aku enggak sempat shalat di masjid. Kami pun pergi ke Walmart terdekat. 

Sampai di parkiran Walmart, aku bergegas menuju ke dalam supermarket hanya bersama Zayn. Dia aku suruh berdiri di atas shopping cart. Aku berusaha bergerak secepat mungkin supaya bau poopnya Zayn tidak sampai tercium orang lain. 

Masalahnya, Walmart ini guede banget. Aku harus nyari baju, diaper, dan wipes. Setengah berlari, aku menyusuri lorong-lorongnya karena aku gak tahu layout supermarket di sini kayak gimana.

Akhirnya aku menemukan sepasang piyama seharga $7. Tadinya aku mau ambil baju untuk 5 tahun, tapi kupikir, ah untuk 3 tahun aja. Toh Zayn baru 2 tahun. Lanjut mencari diaper dan wipes. 

Buru-buru aku menuju ke kasir swalayan. Beli ginian aja habis $21. Inilah yang aku beli dan penampakan punggung Zayn yang kotor gak karuan. 

Road trip Amerika

Setelah itu, aku bertemu dengan suamiku dan anak pertamaku yang baru masuk ke supermarket. Rupanya suamiku membersihkan car seat yang terkena poop terlebih dahulu. Aku bilang kalau aku mau pergi ke toilet. 

Anehnya, di toilet ini, diaper change table menempel di dinding luar kamar mandi, dekat washtafel. Biasanya di dalam salah satu bilik kamar mandi. Tapi biarlah, kupakai saja diaper changing table ini sambil mengabaikan pandangan orang ketika aku unboxing diapernya Zayn yang sudah dipenuhi poop. 

Lega rasanya ketika Zayn udah bersih. Saatnya melanjutkan perjalanan. Kami sempat berhenti di salah satu rest area karena aku perlu wudhu dan shalat. Terpaksa shalatnya di dalam mobil. 

Akhirnya Sampai di Tujuan Pertama

Saat berada di interstate, kami harus keluar untuk menuju ke kota tujuan kami. Anehnya, ketika keluar, kami melewati jalan dalam yang gelap, berliku, dan naik turun. Sebelah kiri kanannya pepohonan dan kadang ada rumah yang jaraknya jauh-jauh. 

Sejujurnya kami bingung, masa iya ada kota di balik bukit kayak gini? Jangan-jangan kotanya kecil. 

Akhirnya, setelah total menyetir 3,5 jam dari Memphis, sampailah kami di Kota Carbondale, Illinois. Ternyata kotanya lumayan besar kok, meskipun enggak sebesar Chicago.

Karena sudah gelap, kami pun mencari masjid terdekat. Sampailah kami di Islamic Center of Carbondale. Waktu kami sampai sekitar jam setengah 7. Ternyata masjid masih sepi karena sudah masuk waktu shalat tapi belum masuk jadwal shalat berjamaah. Bedanya apa?

Di sini, beda dengan di Indonesia, waktu shalat jamaah biasanya 30 menit sampai 1 jam setelah masuk waktu shalat. Mungkin alasannya karena pergeseran waktu sepanjang tahun yang terlalu banyak. Biar waktu shalat berjamaahnya terkesan sama sepanjang tahun, jadi digeser (biar orang gampang hapal juga).

Nah, tapi ada satu mobil yang terparkir di parkiran selain mobil kami. Lalu keluarlah seorang laki-laki yang membuka pintu masjid. Oalah, rupanya tadi itu penjaga kunci masjid. Dia sengaja keluar dari mobil dan membukakan pintu masjid untuk kami begitu mengetahui kami datang.

Masjid ini terbilang tidak besar tapi nyaman banget. Kamar mandinya bersih dan harum. Bahkan, ternyata di bawah lantai ini ada heaternya! Iya, lantainya hangat. Wah, niat banget yang bikin masjid.

Setelah selesai shalat, kami bergerak menuju apartemen Mbak Fitri. Ia adalah mahasiswa doktoral di Southern Illinois University-Carbondale (SIU). Ia tinggal bersama suaminya, Mas Randy, yang bekerja secara remote. Rupanya, apartemen mereka dekat sekali dari masjid.

Inilah tujuan pertama kami wkwkwk. Masih ingat awalnya tujuan perjalanan ini ke mana? Ke Mammoth Cave dan mengunjungi Mbak Fitri. Ya, ini yang pertama kami kunjungi setelah 4 hari berkendara.

Di apartemen Mbak Fitri, kami disuguhi bubur ayam. Duh, bener-bener nikmaaaaat banget. Selama perjalanan enggak pernah ketemu nasi, bahkan hari ini kami belum makan besar sama sekali. Belum lagi, pulangnya kami dibekali bubur ayam buat besok hari. Perbaikan gizi banget, nih. Makasih banyak Mbak Fitri dan Mas Randy!

Kota dengan banyak penduduk muslim

Ternyata di Carbondale ini banyak orang muslimnya. Kebanyakan para dokter yang udah berumur dan kaya banget. Menurut Mbak Fitri, mereka bahkan bikin masjid dari awal, sehingga bangunannya mengarah kiblat. Umumnya masjid di sini kan aslinya bangunan lain, dibeli, lalu dalamnya dijadikan masjid. Nah, saking kayanya, mereka sampai bisa bangun masjid sendiri.

Enggak sampai di situ. Bahkan komunitas muslim di sini sangat murah hati memberikan sembako dan uang lebaran ke mahasiswa. Bisa $100 per amplop. Kebayang kalau ada banyak orang yang dikasih, berapa keluarnya?

Komunitas muslim di sini juga kadang ngasih beasiswa untuk orang kurang mampu. Pokoknya solid dan ringan tangan banget. Kayak, mereka udah kebanyakan uang, disalurkan di jalan yang benar, ditambah-tambah lagi rezekinya. Masya Allah!

Kalau dilihat dari asalnya, kebanyakan memang dari Asia Selatan, kayak Pakistan. Terus, di sini kan profesi dokter itu masih memegang asas nepotisme. Jadi udah mah satu asal dan sesama muslim, mereka masukin sanak saudaranya buat kerja di rumah sakit juga. Ya, kaya bareng-bareng gitu lah.

Kesimpulan Perjalanan Hari Keempat

Setelah dari apartemen Mbak Fitri, kami memesan kamar hotel. Kali ini di Hotel Super 8. Satu kamar dengan 2 Queen Bed seharga $72. Pengeluaran lainnya cuma ke Walmart $21 dan beli bensin $30. Jadi total $123 (sekitar Rp 1.920.000).

Perjalanan hari ini singkat saja, hanya sekitar 5 jam dengan jarak 556km. Meskipun begitu, perjalanan hari ini lebih bermakna karena bisa bertemu dengan teman.

Yang lebih enak lagi, ya, bisa merasakan masakan Indonesia. Dibawain bekal pula hihi

Lanjut ke part terakhir, ya!

Ilma Purnomo (Mama Razin)
Perempuan Indonesia yang saat ini tinggal di Chicago, USA, menemani suami kuliah doktoral. Seorang ibu rumah tangga yang disibukkan oleh dua putranya (Razin dan Zayn). Suka menulis dan belajar hal baru.

Related Posts

Posting Komentar