"Mah, ada asap!" pekik suami saya yang masih terduduk di kasur sambil mengerjapkan mata.
Panik, segera saya lepaskan bayi berusia satu minggu yang masih menempel di dada. Kantuk pun hilang seketika, berganti rasa takut yang bergelora. Bak pelari cepat, cukup beberapa detik saja, saya berdiri mematung di depan kompor yang masih menyala.
Sayur sup yang saya panaskan untuk sarapan keesokan hari menjelma jadi arang. Belum lagi, panci ini pinjaman tetangga sebrang. Ia berbaik hati mengirimkan makanan untuk kami yang baru menyambut kelahiran bayi tanpa bantuan keluarga di negri orang.
"Kok bisa sih manasin sayur sampai lupa dan ketiduran?!" Kini giliran suami yang meradang.
Tidak hanya itu, dari beberapa kejadian lainnya membuat saya sadar sudah terjangkit penyakit ibu pelupa. Bukan dokter, terapis, apalagi dukun, ponsel pintar berukuran ringkas dengan banyak kemudahan lah obatnya. ASUS Zenfone 9 adalah jalan ninja saya!
ASUS Zenfone 9. Sumber: asus.com |
Tantangan Ibu Pelupa
Masalah sifat pelupa ini mengikis kepercayaan diri. Bagaimana tidak, rasa takut melupakan satu hal penting terus menghantui. Bertemu orang yang pernah kenal pun kadang tidak bisa ingat namanya, sehingga menghambat sosialisasi. Belum lagi, gara-gara melupakan hal urgent jadilah kena semprot suami.
Sejak malam itu, saat kejadian panci gosong tak tertolong, saya diminta menempel catatan di dinding. Pokoknya, di mana tempat biasa saya rebahan sambil bengong, di situlah ada catatan pengingat yang bikin merinding.
Biar lagi konsentrasi pun, bisa ambyar kalau inget kompor. Gambar ini dokumentasi pribadi. |
Masih belum aneh, kan? Lemari dapur dipenuhi dengan kertas berisi resep masakan. Di dinding kamar, berisi berbagai peringatan. Mulai dari larangan membiarkan anak menangis di luar kamar apartemen (atau tetangga kami bisa protes) hingga anjuran keras untuk taat kepada perintah suami. Bukankah hal ini pun agama sudah mengajarkan?
Kebayang betapa dinding apartemen kami tampak tak rapi? Semua catatan ini juga tidak terorganisasi dengan baik. Bagaimana jika ada satu dua yang skip?
Daripada kayak gini, lebih mudah kalau punya asisten pribadi. Yang tugasnya ngingetin si nini (red: nenek dalam Bahasa Sunda). Biar tidak lupa sana sini. Eh, tapi ngegaji orang di sini mahalnya setengah mati.
Makanya, pakai teknologi! Kita ganti semua catatan dan pengingat itu cukup di satu alat yang ukurannya ringkas tapi memberi banyak kemudahan. Inilah ASUS Zenfone 9.
ASUS Zenfone 9: Asisten Pribadi Bagi Ibu Pelupa
Udah kurang enak apa, coba? Asisten pribadi ini ukurannya pas di tangan saya yang mungil jelita. Hanya 5,9 inch, padahal ini smartphone flagship yang umumnya berukuran besar untuk memuat banyak komponen di dalamnya. Memang ASUS Zenfone 9 ini desainnya on another level, ya!
Karena ukurannya yang ringkas, smartphone ini pasti muat di saku. Tidak ada lagi istilah lupa hingga ketinggalan di rumah. Tinggal slep, masuk saku rok, celana, atau baju. Siap pergi deh, Bu!
Tuh, di saku celana ngepress kayak punya mbaknya aja muat. Apalagi di saku gamis saya yang glombor-glombor. Sumber gambar: asus.com |
Nah, tugas pertama ASUS Zenfone 9 sebagai asisten pribadi ibu pelupa adalah menyimpan berbagai notes kayak daftar belanjaan hingga to do list harian. Akses ke notes atau menu favorit lainnya bisa sangat mudah dilakukan. Benar-benar hanya memencet satu tombol saja, yaitu tombol power, Gan. Tidak percaya, kan?
Alurnya kan gini: unlock screen, scroll menu (kadang harus geser-geser screen juga), klik notes, bikin notes baru, udah keburu lupa mau nulis apa 😅
Berbeda sekali kalau pakai ASUS Zenfone 9. Buat unlock screen, tinggal sentuh tombol power dengan ibu jari di sebelah kanan, karena fingerprint sensor ada di sana juga! Buka aplikasi favorit bisa dengan double press atau long press tombol power yang bisa kita customize sendiri. Lebih cepat, deh...
Ada notifikasi reminder, terus mau ngecek. Tidak perlu susah-susah swipe screen dari atas ke bawah. Cukup swipe ibu jari di tombol power dengan arah ke bawah. Jendela notifikasi pun muncul di depan screen apapun yang tengah kita buka. Inilah tombol multifungsi ZenTouch yang memungkinkan kita menggunakan ASUS Zenfone 9 cukup dengan satu tangan saja!
Sambil makan, sambil nyuapin anak, sambil masukin baju ke mesin cuci, bisa sambil pakai ASUS Zenfone 9. Sumber gambar: asus.com |
ASUS Zenfone 9 Mengganti Memori Jangka Panjang Ibu Pelupa
Memiliki daya ingat terbatas membuat saya sedih. Banyak memori berharga bersama anak dan suami yang terlupa dan tak sempat terdokumentasi. Itulah sebabnya kini saya aktif mengunggah cerita keluarga di blog pribadi.
Tak lupa, saya juga banyak mengambil gambar dan video si kecil. Alasannya, supaya tidak malu-maluin kalau ditanya tentang pengalaman perkembangan saat mereka saat masih bayi. Nanti ditanya, kapan anak-anak bisa jalan dan bicara, saya kebingungan: apakah mereka bisa jalan usia setahun, bicara usia dua tahun, atau jangan-jangan sejak baru lahir sudah bisa bicara dan lari-lari?
Daripada dianggap membual, lebih baik sering-sering mengabadikan memori bersama anak. Nah, ASUS Zenfone 9 ini cucok sekali bagi mamak. Smartphone ini bisa menghasilkan foto dan video yang keren abis di situasi apapun karena punya dual camera yang spesifikasinya 'galak'.
Sensornya besar, softwarenya gahar! Sumber: Zenfone 9 Live Launch Event https://www.youtube.com/watch?v=J5rGIhK7jZI |
Sensor kamera yang dibenamkan dalam ASUS Zenfone 9 ini termasuk bagus di kelasnya sebagai flagship model. Ditambah lagi, software pemroses gambar dari kamera (ISP) di smartphone ini tergolong canggih. Gambar dan video yang dihasilkan memiliki kontras, kejernihan, dan saturasi yang baik. Didukung dengan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer, bukan cuma menjadikan video yang direkam kamera ini terlihat profesional, tapi juga foto di area gelap tampak tidak banyak noise (kabur, bintik-bintik, terlalu berbayang, atau salah warna).
Kalau cuma mau ngefoto anak, buat apa spesifikasi kamera secanggih ini? Sstt... Yang julid paling cuma iri. Mereka belum tahu, anak itu objek paling ajaib untuk difoto. Sudah dibilang untuk duduk diam, sepersekian detik sebelum tombol kamera dipencet, dia lari atau matanya tiba-tiba lihat makanan di ujung ruangan. Buyar deh, foto yang diambil jadi kabur tidak karuan. Namun, kalau menggunakan ASUS Zenfone 9 ini, foto yang diambil bakal tetap bagus sampai bikin heran.
Hasil foto dari kamera yang bagus, pasti memiliki ukuran memori yang besar. Kalau tidak didukung dengan memori internal yang besar, bisa-bisa baru dipakai mengambil sejumlah foto, memori smartphone habis hingga ke akar. Jangan khawatir, ASUS Zenfone 9 punya memori internal yang sangar. Hingga 256 GB bikin kita bisa ambil foto dan video tanpa pikir panjang lebar!
ASUS Zenfone 9 Cocok Bagi Ibu Pelupa yang Ceroboh
Sudah rahasia umum kalau ibu rumah tangga pasti bawa smartphone ke dapur. Apalagi kalau bukan buat cek resep masakan. Masalahnya, buat ibu pelupa yang ceroboh ini, smartphone ini bisa ditaroh di mana saja. Asal ditaroh di meja, lalu ketumpahan air atau bahkan kesemprotan sambel terasi! Duh, ini smartphone apa piring?
Tenang saja, ASUS Zenfone 9 ini sudah tersertifikasi IP65/IP68 yang berarti tahan debu dan tahan air. Oke, ketumpahan air masih aman. Kalau kesemprotan sambel terasi? Jangan-jangan nanti ada noda di casing-nya...
Sekali lagi, tenang saja! Meskipun tidak seperti smartphone flagship lainnya yang menggunakan casing kaca yang berkilauan, casing plastik berkualitas di ASUS Zenfone 9 ini juga tahan noda dan tidak membuat bekas sidik jari menempel.
Lebih parah lagi, biasanya, ibu ceroboh ini habis cuci piring langsung pegang smartphone. Kombinasi tangan licin karena air dan sabun serta sedikit tremor, pegang smartphone terasa seperti memegang belut. Bukannya digenggam, malah meluncur ke lantai.
Inilah sebabnya ASUS Zenfone 9 cocok buat ibu rumah tangga yang rajin cuci piring. Casing belakangnya yang terbuat dari plastik berkualitas ini memiliki tekstur yang pas. Terasa lembut tetapi memberi cengkraman yang baik di tangan. Ditambah dengan plat aluminum di bagian sisinya dan ukuran smartphone ini yang pas di tangan, dijamin tidak ada lagi kejadian selip hingga jatuh.
Pilihan warna casingnya juga ciamik abis. Sumber: asus.com |
ASUS Zenfone 9: Cara Relaksasi Ibu Pelupa
Mungkin, sifat pelupa itu tanda-tanda ibu kelelahan. Lebih sering menempatkan kebutuhan anak dan suami, kadang ibu jadi kurang tidur, kurang makan, atau bahkan kurang hiburan. ASUS Zenfone 9 ini cocok untuk memberikan berbagai jenis hiburan.
Tau kan kalau ASUS itu sering mengeluarkan smartphone gaming? Nah, ASUS Zenfone 9 ini meskipun tidak di-branding sebagai smartphone gaming, nyatanya masih memiliki spesifikasi yang setara. Diotaki dengan System on Chip (SoC) terkini Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1, smartphone ini punya performa yang powerful untuk menjalankan aplikasi game yang berat. Bahkan, energi yang terpakai cukup efisien. Mau dipakai ngegame 7 jam sehari juga kuatt!
Bukan cuma prosesornya yang efisien, tapi baterainya juga berkapasitas besar, yaitu 4300mAh. Baterai raksasa ini juga didukung dengan teknologi HyperCharge berupa adapter 30W. Melakukan charging baterai dari 0% hingga 50% hanya memerlukan waktu 30 menit saja.
Mau buat nonton drama Korea, ASUS Zenfone 9 ini juga oke punya. Dibekali dengan display AMOLED 120Hz, menonton di smartphone terasa seperti menonton di layar besar karena akurasi warnanya dan kejernihannya. Layar smartphone ini responsif sekali sebab ini kan layar tercepat di dunia! Mau menonton di luar ruangan pun bisa karena bisa mencapai brightness maksimal hingga 1100 nits.
Dipakai ngegame lama apalagi pakai brightness tinggi pun tak takut panas. Sebab, ASUS Zenfone 9 ini dilengkapi dengan teknologi pendinginan Vapor Chamber mengadaptasi desain pendinginan ROG phone.
Warna Midnight Blue-nya adem, seadem smartphone-nya. Sumber: asus.com |
Buat ngegame ataupun nonton drama Korea belum lengkap kalau audionya belum mumpuni. ASUS Zenfone 9 ini punya dua speaker linier yang masif dan didukung oleh Qualcomm AqsticTM smart amps. Setiap speakernya dilapisi Dbass foam ball untuk memberikan kedalaman suara ekstra. Suara bass dhem... dhem... dhem... makin berasa!
Hanya ingin menikmati suaranya sendirian? Wuih, bisa banget pakai headphone yang ada kabelnya. Soalnya ASUS Zenfone 9 dilengkapi dengan jack audio 3.5mm yang menggunakan Qualcomm Aqstic DAC terbaru. Langka banget buat smartphone masa kini, kan?
Dah lah, pokoknya ASUS Zenfone 9 sempurna! Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store. Harganya mulai Rp 7.999.999.
Spesifikasi Lengkap
Color and Design | Midnight Black Moonlight White Sunset Red Starry Blue IP65/IP68* *The device has been tested for water resistance using IEC 60529 standard and has achieved an IP65/IP68 rating. Water and dust resistance can deteriorate over time in normal usage, or if the device is damaged, repaired or taken apart. The device should never be completely submerged underwater, and should not be allowed to come into contact with seawater, brine, chlorinated water or drinks. Failure to observe correct precautions will invalidate the device warranty and the function of water and dust resistance. Water resistance is tested by submerging the device to a depth of 1.5 meters in tap water for 30 minutes. After the test the device is removed and fully dried, then checked for normal operation. Please note that the device has a USB-C charging port, and this USB-C port must be completely dry before any attempt is made at charging. For related warranty information, please refer to the product warranty card. |
Weight and Dimension | 169g, 146.5 x 68.1 x 9.1 mm |
Operating System | Android 12 |
Processor | Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform Qualcomm® Adreno™ 730 |
Memory | LPDDR5 16GB LPDDR5 8GB |
Storage | UFS3.1 128GB UFS3.1 256GB |
Display | 5.9-inch 20:9 (2400 x 1080) 120Hz Samsung AMOLED display 1100 nits maximum brightness Color accuracy, Delta-E < 1 112% DCI-P3, 151.9% sRGB color gamut Corning® Gorilla® Glass Victus™Supports Always-on display HDR 10 and HDR10+ certified |
Rear Camera | Main Camera 50 MP Sony® IMX766 flagship sensor - 1/1.56" large sensor, 1.0µm pixel size Quad Bayer technology - 12.5 MP, 2.0 µm large effective pixel size 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer F1.9 aperture 2x2 OCL PDAF Single LED flash 23.8 mm equivalent focal length in 35 mm film camera Ultrawide Camera 12MP Sony®IMX363 flagship sensor - 1/2.55" sensor, 1.4 µm pixel size F2.2 aperture 113 ̊ field of view Supports 4 cm macro shot Dual PDAF Real-time distortion correction 14.4 mm equivalent focal length in 35 mm film camera Camera modes Photo, Video, Portrait, Pro (RAW file support, up to 32 seconds long exposure), Pro video, Light Trail(Beta)*, Panorama, Night, Timelapse, Slo-mo *Light Trail mode is currently in beta. Quality may vary. Official Light Trail mode will be introduced at a future date. |
Front Camera | 12 MP Sony® IMX663 flagship sensor - 1/2.93" sensor F2.45 aperture Dual PDAF 27.5 mm equivalent to 35 mm film camera |
Audio | Speaker Dual stereo speakers with Dirac HD Sound Multi-magnet stereo speakers with Qualcomm WSA8835 smart amplifiers for louder, deeper and less distorted sound effect Audio Output Hi-Res Audio 192k Hz / 24-bit standard for 3.5mm output Qualcomm Audio CODEC (WCD9380) AudioWizard with multiple listening profiles Microphone Two microphones with OZO Audio Noise Reduction Technology |
Video Recording | Rear Camera 8K UHD (7680 x 4320) video at 24 fps + EIS 4K UHD (3840 x 2160) video at 30 / 60 fps + EIS 1080p FHD video recording at 30 / 60 fps with HyperSteady 720p HD video recording at at 30 / 60 fps Time Lapse (4K UHD video) Slow Motion video (4K UHD at 120 fps / 1080p FHD at 240 fps / 720p at 480 fps) Take still photo while recording video (do not support in 8K video recording) Front Camera4K/30fps or FHD/60fps |
Wireless Technology | Supports aptX and aptX HD Integrated WiFi 6/6E* (802.11 a/b/g/n/ac/ax, 2x2 MIMO) Supports Tri-band 2.4 GHz / 5 GHz/ 6 GHz WiFi Bluetooth® 5.2 (BR/EDR + LE), supports LDAC, AAC, Qualcomm® aptX™, aptX™ HD, aptX™ Adaptive, aptX™ Lossless WiFi Direct NFC *WiFi 6E availability and features are dependent on regulatory limitations. |
Navigation | GNSS support GPS (L1/L5), Glonass (L1), Galileo (E1/E5a), BeiDou(B1i/B1c/B2a), QZSS (L1/L5) and NavIC |
SIM Cards | Dual slots Dual slots: 5G*+5G or 4G dual-SIM / dual-standby support Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card * 5G services are only supported in 5G network-enabled locations in 5G-ready countries. |
Network Standard | GSM/GPRS/EDGE; WCDMA/HSPA+/DC-HSPA+; FDD-LTE; TD-LTE; 5G Sub 6 SA/NSA ASUS phone 5G/4G band compatibility varies by region, please check compatibility with local carriers. A version DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps ; LTE DL 5CA (DL/UL): 1600/211 Mbps; 5G NR FR1 (DL/UL): 4.5 Gbps/ 0.9 Gbps 5G Non-Standalone (NSA): n1, n2, n3, n5, n7, n8, n12, n20, n28, n38, n77, n78 5G Standalone (SA): n1, n2, n3, n5, n7, n8, n12, n20, n28, n38 , n77, n78 FDD-LTE (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28) TD-LTE (Bands 34, 38, 39, 40, 41, 42) WCDMA (Bands 1, 2, 4, 5, 6, 8, 19) EDGE/GPRS/GSM (2, 3, 5, 8) B version DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps ; LTE DL 6CA (DL/UL): 2000/211 Mbps; 5G NR FR1 (DL/UL): 4.5 Gbps/ 0.9 Gbps 5G Non-Standalone (NSA): n1, n2, n3, n5, n7, n8, n12, n20, n28, n38, n41, n77, n78 5G Standalone (SA): n1, n2, n3, n5, n7, n8, n12, n20, n28, n38, n41 , n77, n78 FDD-LTE (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28) TD-LTE (Bands 34, 38, 39, 40, 41, 42) WCDMA (Bands 1, 2, 4, 5, 6, 8, 19) EDGE/GPRS/GSM (2, 3, 5, 8) C version DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps ; LTE DL 6CA (DL/UL): 2000/211 Mbps; 5G NR FR1 (DL/UL): 4.5 Gbps/ 0.9 Gbps 5G Non-Standalone (NSA): n1, n2, n3, n5, n7, n8, n12, n20, n25, n28, n38, n40, n41, n66, n71, n77, n78 5G Standalone (SA): n1, n2, n3, n5, n7, n8, n12, n20, n25, n28, n38, n40, n41, n66, n71, n77, n78 FDD-LTE (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 28, 30, 66, 71) TD-LTE (Bands 34, 38, 39, 40, 41, 42) WCDMA (Bands 1, 2, 4, 5, 6, 8, 19) EDGE/GPRS/GSM (2, 3, 5, 8) |
Sensor | E-compass Proximity Sensor Ambient Light Sensor Hall Sensor Accelerator Gyro(Support ARCore) Side fingerprint |
Battery | USB power adapter (30W) Output: +3.3-11.0 V 3.0 A, supports up to 30.0W, PD3.0 PPS / Direct Charge / QC4.0 adapter USB power adapter (30.0 W) |
In the Box | Documentation (user guide, warranty card) Ejector pin (SIM tray needle) USB power adapter (30W) Documentation (user guide, warranty card) Ejector pin (SIM tray needle) USB power adapter (30.0 W) USB-C to USB-C cable Phone case |
Kesimpulan
Buat ibu pelupa satu ini, ASUS Zenfone 9 seperti malaikat turun dari surga. Bisa jadi asisten pribadi karena desainnya yang kompak dan mudah dikontrol pakai satu tangan saja.
Bisa mengganti memori jangka panjang saya karena hardware kameranya dan software pemroses citranya yang bikin gambar dan video disajikan langsung matang. Juga memori internalnya raksasa.
Bisa juga jadi penghibur di kala lelah dan digelayuti lara. Namanya juga spesifikasi smartphone sekelas ROG phone, ya. Mau buat nonton drama juga layarnya canggih paripurna.
Yang paling penting, ASUS Zenfone 9 membantu meningkatkan kepercayaan diri. Tidak ada lagi istilah lupa satu hal kecil. Tak mungkin juga lupa teman lama karena punya fotonya yang bagus di galeri. Juga, berkurangnya masalah rumah tangga hingga makin romantis dengan suami.
Satu lagi. Semoga ada rezeki bisa menggenggam ASUS Zenfone 9 ini! (Aminin yang kenceng, siip?!)
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari
Kalau orang gampang lupa, biasanya saya beri saran untuk menghafal lagu kesukaan. Menghafal lagu itu ternyata melatih daya memori.
BalasHapusWah menarik, mbak. Biasanya jadi hapal suatu lagu karena sering ngedengerin aja. Sepertinya perlu dicoba menghapal secara intensif untuk melatih daya ingat ya.
Hapus