Ilma Hidayati Purnomo

Makan Es Krim Sepuasnya di Museum of Ice Cream Chicago

Sebelum itu, kami menyaksikan 75000 bebek karet ditumpahin ke sungai di Downtown Chicago! Hari ini, 4 Agustus 2022, benar-benar hari yang seru dan melelahkan untuk kami bertiga: aku, Razin dan Zayn. Sebab, kami naik bus ke pusat keramaian kota Chicago demi acara setahun sekali dan redeem tiket gratis buat makan es krim sepuasnya!

Puluhan Ribu Bebek Karet di Sungai Chicago


Akhir-akhir ini, aku secara intens mantengin akun-akun yang berhubungan dengan berbagai event di kota Chicago, soalnya sepertinya tahun depan suamiku bakal lulus dan meninggalkan kota ini. Salah satu acara yang menarik dan gratis, ya ini. Nyemplungin 75000 bebek karet ke Sungai Chicago. Kurang kerjaan banget ya, orang sini. Mentang-mentang sugainya bersih, jadi dicemplungin macem-macem wkwk

Kegiatan ini ternyata merupakan aktivitas fundraising untuk paralympic di Illinois (Special Olympics Illinois). Jadi, kita bisa berdonasi sebesar $5 untuk setiap bebek karet. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai atlet paralympic. Menariknya, bebek karet yang diceburin ke Sungai Chicago juga dilombakan. Juara pertama bahkan dapat hadiah mobil!

Nah, kalau teman-teman ada yang pingin ikutan bisa kunjugi duckrace.com/chicago buat berpartisipasi dalam Ducky Derby Fundraiser. Kegiatannya nggak cuma nyemplungin rubber ducky, ada semacam festival/kegiatan keluarga yang dimulai 3 jam sebelum acara puncak.

Di sana ada face painting, tato stiker (yang kayak hadiah di bungkus ch*ki), spin wheel buat dapet hadiah, ada bagi-bagi es krim gratis, juga live music. Nah, berhubung kami tinggal di pinggiran, perlu waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke jantung kota, kami berangkat jam 10:40. Bersyukur, hari ini suhunya agak enak, sekitar 26°C dan nggak terlalu terik. Padahal hari sebelumnya sempet 34°C disusul hujan petir.

Sedikit catatan, mungkin foto yang aku ambil agak random. Maklum, sambil jalan-jalan, bawa dua balita plus satu stroller tanpa didampingi teman benar-benar membuat pikiranku terpecah-pecah haha

Sesampainya di persimpangan Michigan Avenue dan E Wacker Drive, kami langsung disambut dengan pemandangan jembatan di tengah kota. Setelah melintasinya, kami masuk ke area pelataran gedung yang dipakai festival.

Tanpa sengaja, aku bertemu dengan sesama orang Indonesia yang merupakan staf KJRI. Kami belum kenal sebelumnya, tapii, kebiasaan orang kita kalau di luar negri, pasti nyamperin kalau keliatan wajahnya asia tenggara. 
Museum of Ice Cream Chicago
Hadiah dari muter roda, dapet bebek karet dan gelang (kanan atas). Dapet es krim gratis di stand lainnya
Sejujurnya, emang cuma dua stand itu yang kami kunjungi karena antriannya panjaang. Lagi pula, udah mepet waktunya nyemplungin bebek karet ke sungai. Jadi setelah anak-anak beres makan es krim, turun lah kami ke jalan di pinggiran sungai. Turun tangga sekitar 10 meter. Jalan buat nyari spot nonton sekitar 300 meter. Eh ternyata gak keliatan, udah banyak orang yang berdiri di pagar. Naik tangga lagi. Bisa kebayang kan betapa kaki ini lelah sembari menuntun dua balita dan bawa stroller lipat?

Akhirnya kami nonton dari spot yang agak jauh. Seru banget liat jembatan di tengah kota diangkat. Tapi ternyataaa, nyemplungin bebek karet sebanyak itu gak sampai 10 detik. Ya Allah, mengingat usahaku untuk naik turun tangga... rasanya kurang sepadan hiks. Tau gitu, harusnya kami nonton dari atas aja. Dari E Wacker Drive. Malah keliatan harusnya...

Oh ya, bebek karet yang udah dicemplungin, nanti digiring (ada jalurnya). Ntar yang paling pertama nyampe garis finish yang menang. Nah semua bebek karetnya nanti diciduk sama kapal terus diangkut truk lagi dan dipakai lagi buat event tahun depannya. Sungainya kembali bersih dan bisa dipakai perahu wisata dan kayaking lagi 😁

Makan Es Krim Gratis Sepuasnya di Museum of Ice Cream Chicago


Beberapa waktu lalu, pas lagi scrolling timeline IG, aku liat ada museum baru dibuka di sini. Namanya Museum of Ice Cream. Museum ini sudah ada di New York; Austin, Texas; dan Singapura. Di Chicago, museum ini baru buka tanggal 16 Juli lalu. Dalam rangka merayakan National Ice Cream Day tanggal 17 Juli, di akun Instagram MOIC (singkatan nama museumnya) ada beberapa reels wawancara "What's your sweetest ice cream memory?". Di captionnya, ada keterangan giveaway 1000 tiket gratis (masing-masing 250 tiket di setiap lokasi) hanya dengan komen kenangan terindah berkaitan dengan es krim dan lokasi yang ingin dikunjungi.

Alhamdulillah, aku dua kali komen (dengan dua akun berbeda), dapet dua tiket gratis. Huhuyy! Aku pasin deh tanggal dan waktunya sekalian liat Ducky Derby karena ternyata, lokasinya deket banget dari sungai. Aku pun reserve tiket secara online malem sebelumnya. Karena cuma bisa masukin satu kode promo dalam satu order, terpaksa aku buat dua order: satu buatku dan satu buat Razin. Anak dibawah dua tahun masih gratis, jadi Zayn gak perlu beli tiket.

Tiket gratisnya memang cuma berlaku di weekdays kapanpun hingga akhir 2022. Harga tiket masuk kalau weekdays $36, sedangkan kalau weekends $44. Dan ternyataaa, pas checkout, buat orang dewasa masih ada service fee $9. Yah, lumayan, cuma bayar segitu. Daripada 2 X $36.

Nah, berhubung anak-anak udah jalan lumayan jauh, disuruh ngantri bentar di depan gedung museum aja udah mulai rewel hingga akhirnya mereka terhibur dengan mainin pembatas antrian. Maklum, udah jam 1:30, jam tidur siang. Padahal aku masih perlu check in dan nunggu giliran masuk ke ruangannya. Karena, menurut dugaanku, ruangannya memang nggak besar.
Museum of Ice Cream Chicago
Bagian luar gedung museum, hanya satu petak ruko di gedung Chicago Tribune. Dikasih es krim pas ngantri
Es krim pertama yang kami makan adalah es krim Dove (kalau di Indonesia kayak Magn*m). Terus kami masuk ke dalam gedung dan dikasih intro. Barulah masuk ke ruangan-ruangan di dalamnya.

Bisa dibilang, Museum of Ice Cream adalah bangunan berisi instalasi ruangan-ruangan estetik yang cocok untuk bikin foto ciamik. Jadi, menurutku, wajar kalau anak di bawah dua tahun itu gratis, karena emang nggak cocok buat anak balita aktif yang kalau makan celemongan kayak mereka wkwkwk
Es Krim Gratis Chicago
Atas: ruangan buat name tag. Bawah kiri: kereta bawah tanah. Bawah kanan: ruangan jelly bean
Ruang pertama yang kami masuki adalah lorong untuk membuat name tag. Di dinding terdapat contoh name tag dengan nama yang konyol, seperti di gambar bagian atas. Lalu kami masuk ke ruangan kedua yang ukurannya mirip dengan ruangan pertama tetapi berisi kursi-kursi dan layar di dinding, seakan-akan kami sedang menaiki kereta bawah tanah Chicago. 

Dari sana, kami masuk ke area cafe. Kalau mau makan, harus bayar atau mesen pas reserve tiket secara online. Masuklah kami di ruangan ketiga. Ruangan berwarna putih dengan ribuan jelly bean menghiasi dinding dan lantai. Selain ada instalasi seni di dinding, ada permainan tic tac toe berukuran besar yang menempel di dinding. Di sudut, ada penyedia es krim gratis. Kita sebut saja ini station 1.

Di station 1, es krim yang bisa dipilih ada dua: cherry vanilla atau pineapple sorbet. Bisa juga milih dicampur sih. Kita bisa minta di cup atau cone. Aku coba dua-duanya. Menurutku, cherry vanilla kurang berasa, manis doang. Kalau yang pineapple sorbet, kayak es serut sangat halus dengan rasa isian nastar. Enak, lebih berasa es krimnya. Yang aku suka itu cone-nya. Agak manis, nggak keras, nggak terlalu "keripik". Mirip cone di es krim Walls, tapi ini kan belum masuk kulkas, jadi nggak gampang melembek. Enak deh... 

Oh ya, sebenernya ada Ice Cream Lab juga, buat bereksperimen bikin es krim. Tapi masuknya bayar lagi, perorang $25 paling cuma buat 45 menitan. Duh, inget $1~Rp 15.000 tuh jadi sayang banget kalau cuma buat pakai main heu
Main Game di Museum of Ice Cream
Ruang game bertema buah ceri. Kanan bawah: ruangan lainnya berisi magnetic sticker
Di ruangan keempat, kami disuguhi layar-layar besar untuk main game bertema buah ceri. Cara mainnya, buah ceri yang bergelantungan di langit, diayun. Seakan-akan kami lagi melempar buah ceri ke layar untuk menjatuhkan kue yang bergerak di layar. Mungkin permainan ini cukup seru untuk anak gede/orang dewasa soalnya Razin aja nggak bisa meraih buah ceri yang bergelantungan. Sayangnya, udah ada satu layar yang pecah (layar berwarna hitam di gambar di atas). Padahal belum genap satu bulan museum ini dibuka. Oh ya, ada pajangan buah ceri besar juga yang ada di foto bareng Razin. 

Di ruangan ke lima, cuma ruangan kecil yang temboknya berlapis magnet dan ada banyak magnetic sticker berbentuk alfabet, angka, dan pita. Jadi di sana kita bisa berkreasi membuat macam hal, seperti yang Razin lakukan di gambar di atas (kanan bawah).
Museum Bertema Es Krim
Ruang keenam: berisi balon dan tempat ambil es serut
Bisa dibilang ruang keenam ini cukup cozy dan agak besar. Ukurannya sekitar 6 X 5m dan ada sofa pink di tengah ruangan. Oh ya, ruangan-ruangan di dalam Museum of Ice Cream sebenarnya nggak terlalu besar tapi bisa menampung dua puluhan pengunjung di dalamnya. Tentu saja, pengunjung tidak menggunakan masker karena tempat ini kan menyajikan spot foto yang bagus dan es krim gratis. Jadi, jangan tanya soal prokes covid yaa. Apalagi dalam satu ruangan bisa berisi sampai dua puluh orang. 

Yang lebih menantang lagi, di ruangan ini disediakan balon yang belum ditiup (ada di atas sofa, lihat foto paling bawah). Kebayang nggak sih kalau ada yang udah niup balon terus nggak jadi dan dibalikin ke situ padahal udah kena mulut dan liurnya? 🙃 Aku pun melarang Razin ikutan niup balon. Aku suruh dia mainan balon yang udah ngembang aja. Sedangkan Zayn, dia mah asyik makan es krim di sebelah stroller-nya (ada di foto kiri atas). Saat itu, dia emang masih anteng makan es krim. Sebelum tantrum menyerang wkwkwk

Di ruangan ini ada station 2, tempat ambil es krim gratis. Sebenernya es serut gitu, dikasih sirup stroberi atau coconut. Tapu karena antriannya sempet panjang, jadi dikasih es krim bungkusan kayak yang dimakan Razin dan Zayn di foto tengah kanan. Ada yang ngitung, udah berapa es krim yang kami makan? 😂 Bebas ambil berapapun lho! 

Btw, somehow, ada beberapa balon nyangkut di dalam stroller. Bahkan pas kami pindah ruangan, malah dikasihin sekalian 3 balon. Kami sampai bawa pulang 6 balon pink. Jelas, pas jalan kaki menuju halte bus jadi diliatin anak-anak lain. Haha
Museum di Kota Chicago, Amerika
Ruang galeri
Bisa dibilang, ruang ketujuh ini yang paling mirip dengan bentuk museum pada umumnya. Dengan banyak pajangan di dinding, ruang galeri ini berisi hal-hal yang berbau es krim. Satu-satunya yang menarik perhatian anak-anakku adalah miniatur mobil. Sisanya cuma dilewatin sekilas aja. 
Es Krim Eksotis
Ruang mini golf
Ruangan kedelapan merupakan area mini golf. Ada beberapa stik golf dan bola golf tersedia di satu sudut. Ada tiga arena: arena mini golf melewati hot dog bertoping whipcream, arena mini golf melewati beberapa donat besar dan kue ulang tahun, dan area mini golf dengan ice cream scoop. Di sini, di station 3 (lihat foto kiri atas), tersedia es krim hot dog. Penasaran rasanya gimana? 

Aku nyoba ambil satu. Seperti di foto atas (atas kanan), es krim hot dog terdiri dari roti berwarna pink dengan taburan semacam biji-bijian hitam, di dalamnya terdapat es krim rasa sosis panggang, dengan saus mustard (beneran ini, warnanya kuning dan rasanya mustard yang kecut asin), daan dihiasi dengan acar timun beneran (yang warna hijau kecil). Rasanya? Hmm, interesting

Bayangkan saja, es krim yang terbuat dari susu tapi rasanya daging sosis panggang. Ditambah dengan saus mustard asli yang rasanya kecut. Apalagi aku beneran coba makan si pickle (acar timun) yang rasanya juga kecut asin. Bener-bener merusak imajinasiku terhadap es krim yang manis, lembut, dan membahagiakan haha. Razin aja cukup mencium aromanya, udah nggak mau coba. Karena sayang, aku tetep makan sampai habis 🤣

Bisa dibilang di ruangan ini, anak-anak main sampai keasyikan. Gara-garanya ada patung kue ulang tahun besar yang punya dua lobang. Kalau masukin bola golf dari satu lobang, bola itu bakal muncul di lobang lainnya. Ditambah, Zayn udah mulai ngantuk dan capek. Buat bawa mereka keluar dari ruangan ini, aku harus bertarung dengan Zayn yang tantrum. Nangis dan teriak kenceng di ruangan yang nggak terlalu besar ditambah ada banyak pengunjung di dalamnya. Udah tebel muka aja aku mah 😞

Padahal ada banyak orang yang pingin nyobain main mini golf beneran, mukul bola pakai stik sampai ke lubangnya, tapi gara-gara Zayn stuck di satu tempat, jadi mengganggu experience pengunjung lainnya. Aku jadi paham kenapa buat anak di bawah dua tahun, gratis masuk ke museum ini. Karena emang tempat ini nggak cocok buat mereka. Yang bisa menikmati ya, orang dewasa atau anak yang udah ngerti. Lagipula, bayi mana bisa makan es krim banyak-banyak.

Oh ya, satu tips buat bawa balita ke tempat ini. Bawa tisu dan tisu basah sebanyakkk mungkin. Aku bawa tisu basah yang masih tersegel aja tinggal bersisa setengahnya pas pulang. Yah namanya juga balita, makan es krim pasti celemongan, tumpah-tumpah, nempel ke mana-mana. Bawa baju ganti sekalian deh... 
Wahana Gajah Putar
Ruang Game Arcade
Di ruangan ke sembilan, ada beberapa game. Ada tembak air ke piringan (gambar kiri bawah), pukul-pukulan (gambar atasnya), ada juga gajah yang bisa dinaikin (kanan atas). Nah, pas di ruangan ini Zayn udah nggak bisa ditenangin. Nempel ke kakiku sambil nangis teriak. Eh, kakaknya pingin naik gajah. Mana itu gajah tinggi banget. Akhirnya, aku coba naikin Razin, jagain biar gak jatoh, sambil ngeliatin Zayn yang menggelayuti kakiku. Ya Allah, situasi macam apa ini 😅

Di sinilah station 4, tempat terakhir yang menyediakan es krim gratis. Ada rasa blue moon sama semangka. Cuma nyobain yang blue moon (gambar kanan bawah) yang rasanya kayak ada mint-nya gitu. Zayn udah nggak kooperatif banget. Dikasih es krim biru itu pun cuma diaduk-aduk aja.
Mandi Bola di Amerika
Sampailah kita di ruangan terakhir, ruang ke sepuluh di mana terdapat kolam berisi sprinkle! Sebenernya mirip mandi bola kalau di Indonesia, cuma bentuknya aja lonjong panjang kayak meses. 

Dah, dari sana aku jadi pawang dua bocah yang tantrum sampai berhasil aku bawa naik bus dan pulang 😆

Kesimpulannya, tempat ini oke lah, kalau pingin foto-foto dan punya duid lebih wkwk. Tapi buat orang tua yang bawa balita, ya siap-siap aja dibuat capek ngejar-ngejar dan ngelapin es krim yang tumpah. Kalau dari ukuruan museumnya, nggak besar. Mungkin sebesar 2x Alf*mart di Indonesia. Cuma karena ruangannya disekat-sekat dan ada lorong-lorong jadi keliatan besar. Buatku ratingnya 3.5/5 lah.

Daan... Pulang dari sini aku sampai eneg sama es krim. Kebayang nggak, dalam waktu dua jam makan es krim sampai hampir 10 biji. Mulut rasanya udah nggak karuan 😂

Aku cocok jadi reviewer tempat wisata nggak? Atau lebih cocok jadi kritikus? Haha

Kalau temen-temen, tertarik ke tempat ini nggak, dengan mengeluarkan kocek $36 (Rp 538.000)?
Ilma Purnomo (Mama Razin)
Perempuan Indonesia yang saat ini tinggal di Chicago, USA, menemani suami kuliah doktoral. Seorang ibu rumah tangga yang disibukkan oleh dua putranya (Razin dan Zayn). Suka menulis dan belajar hal baru.

Related Posts

8 komentar

  1. Ayuk mbak eksplore terus, ntar kalau balik ke Indonesia kembangkan di Indonesia bisnis yang ada di sana. Pastinya bakal laku keras. Secara di negeri ini orangnya suka yang baru-baru. Bebek karet itu nasibnya gimana mbak setelah dilepas di sungai? Terus nasib sungainya gimana juga

    BalasHapus
  2. Wah, semoga tahun depan suami bisa lulus s dan pulang ke Indo ya mbak. Btw, makan 10 es krim aku belum pernah, dan kalau gratis ya mau dong 😂. Jadi pengalaman berkesan banget ya mbak ? dan kalau boleh berpendapat, jadi reviews oke juga , kritikus juga iya, asal kritiknya buat tulisan saja,

    BalasHapus
  3. Aku tuh terpesona dan gafok dengan kata "celemongan" ini lho...entah tahun berapa aku terakhir mendengan kata ini. Bapakku yang selalu ngomong ini, jadi kangen Bapak deh.

    Aku pernah liburan ke universal studio tuh. suka langsung convert rupiah sih untuk harga tiketnya, kayak " duh gini doank sekian dolar.Berarti kalau dirupiahin sekian, ah ga jadi deh." Terus gitu sampai ga jadi masuk arena liburannya.

    tapi ini bisa makan eskrim gratis dalam 2 jam, mungkin anakku doyan banget deh. Tapi aku yang ga suka eskrim mungkin pilih makan bakso wkwk

    BalasHapus
  4. Menarik ya di sana. Pengen juga es krimnya... apalagi gratis. Wuih mantap pol ini mah

    BalasHapus
  5. Duh seru banget ya... Razin pasti happy tuh... KApan ya aku bisa ke sana.... Keknya gak mungkin deh ke sana. Umroh dulu ah...

    BalasHapus
  6. Seru bgt tempatnya ya Mba, kebayang sih pasti eneg2 haus gitu yaa klo dalam waktu singkat makan eskrim sebanyak itu
    Tapi kayaknya anaku ga mau pulang deh klo bisa main kesana, hehehe

    BalasHapus
  7. Mbaa,, makan 10 es krim dalam sejam? Duh bayangin gigi nyut"an nih :D..
    Tp kalau es krimnya ada rasa yg unik" kayak gini kayaknya pingin cobain jg ya.. Wkwkk

    BalasHapus
  8. mbakkk aku menikmati ceritamu masya Allah happy banget ya, tapi aku yak habis pikir sama ide beli bebek itu. tapi unik sih hehehe .. wah mau lulus ya suaminya barokalloh bapak CEO

    BalasHapus

Posting Komentar