Ilma Hidayati Purnomo

Barbie Dreamtopia: Mimpi yang Mengajari Kehidupan

Sobat Mamz, Mama Razin mau tau dong, film kartun apa yang biasa ditonton putra-putrinya di rumah? Berhubung keluarga Mama Razin nggak pernah punya tv sejak menikah, kami biasa nonton dari streaming platform kayak Netflix atau Tubi Tv. Salah satu tv-series yang pernah kami tonton itu Barbie Dreamtopia. Lho, anaknya cowok-cowok kok nonton Barbie? Eit, tunggu dulu, baca penjelasan Mama Razin di bawah ini, ya. 

Tentang Barbie Dreamtopia

Ilma hidayati purnomo

Serial ini diproduksi oleh media franchise Mattel Creations dan merupakan hasil animasi dari Snowball Studios, sebuah studio animasi orang Israel yang biasa membuat media untuk anak usia preschool dan anak-anak usia 5-11 tahun. Serial ini dibuat oleh Julia Pistor, salah satu executive producer di Mattel Creations.

Secara singkat, serial ini bercerita tentang Chelsea Roberts yang bertualang dan menyelesaikan masalah di dunia imajiner buatannya sendiri yang bernama Dreamtopia. Di dunia itu terdapat dunia yang terbuat dari makanan, putri duyung yang berenang di sungai, dan peri-peri yang terbang di awan permen kapas.

Nah, Barbie Dreamtopia: The Series yang kami tonton lewat Tubi Tv ada 26 episode yang panjangnya sekitar 10 menit. Tapi satu sesi nonton ada 2 episode sekaligus.

Di setiap judulnya, pasti tersemat petunjuk pesan yang ingin disampaikan dalam cerita. Misalnya, judul episode 1: "Building a Licorice Barn: A story about Patience". Jadi di cerita ini hikmah yang ingin disampaikan adalah tentang bersabar dalam membuat sesuatu. 

Karakter utama dalam serial ini setidaknya ada empat, yaitu:

  1. Chelsea. Gadis kecil berusia sekitar 7 tahun, berambut pirang kuncir dua, dan bermata biru. Sifatnya: lucu, pemberani, percaya diri dan kreatif
  2. Honey. Anak anjing berwarna keemasan yang dipelihara oleh Chelsea. Sifatnya: kadang ceroboh tapi penuh rasa optimis. Meskipun gak bisa ngomong, Honey selalu tampak antusias dan punya empati terhadap Chelsea
  3. Otto/Pangeran Notto. Tetangga Chelsea yang seumuran, berambut coklat dan bermata hijau. Sifatnya: jahil, suka mengolok-olok Chelsea, tapi sebenarnya iri dengan Chelsea
  4. Barbie. Kakaknya Chelsea atau karakter putri di kerajaan di dunia Dreamtopia. Sifatnya: penyayang, bijaksana, setia, dan mampu memimpin teman-temannya

Plot cerita

Cerita setiap episode selalu diawali dengan kegiatan Chelsea di kehidupan nyata. Ia menemukan suatu masalah yang harus dicari solusinya. Misalnya saat Chelsea diminta menjaga anak ayam yang baru menetas atau saat Chelsea sedang belajar menguasai kemampuan akrobatik. Kemudian, ada adegan Chelsea tampak berpikir dan ia pun masuk ke dunia imajinasinya. 

Di Dreamtopia, dunia imajinasi buatan Chelsea, ia akan menemukan persoalan yang serupa. Bersama teman-teman di dunia itu yang bentuknya menggemaskan, sebut saja strawberry bear (seekor beruang berwarna merah, lengkap dengan bintik-bintik biji stroberi dan topi hijau menyerupai daun stroberi), Chelsea berusaha memecahkan masalah dengan bijak. 

Ketika masalah sudah terpecahkan, Chelsea akan kembali ke dunia nyata dan menerapkan solusi yang serupa. Topik masalah yang diangkat pun sangat menyangkut kehidupan sehari-hari anak usia dini, misalnya bagaimana cara mendengar saran dari orang lain atau bersabar dalam membangun sesuatu yang besar. 

Sisi positif

Oh ya, Mama Razin cerita dulu gimana bisa ketemu sama serial ini. Jadi, Papa Razin kan biasa nonton video di Youtube, Netflix, dan Tubi Tv. Razin memang biasa diajak nonton bareng, soalnya kami nilai kemampuan bahasanya kurang berkembang. Penyebabnya tidak lain karena kami jarang bertemu orang lain sejak pandemi, sedangkan kemampuan bahasa Inggris Mama Razin juga terbatas, terutama soal kekayaan kosa kata. Nah, menurut Papa Razin, dengan mendengarkan native speaker ngomong bahasa Inggris melalui video, diharapkan Razin bakal belajar komunikasi. Sebetulnya Mama Razin juga belajar kosa kata baru dari nonton film ini hehe

Video yang kami pilih juga harus memenuhi beberapa syarat, seperti bebas dari adegan tidak mendidik, tidak ada unsur kekerasan, dan tingkat kesulitan bahasa yang tidak terlalu sulit juga tidak terlalu sederhana. Berikut ini poin-poin sisi positif serial Barbie Dreamtopia menurut Mama Razin. 

1. Artikulasi karakter jelas

Ini yang pertama kami cari dari suatu film karena biasanya film kartun kan diisi oleh karakter-karakter yang lucu dan diisi dengan suara yang dibuat konyol. Untuk anak usia lebih tua, mungkin percakapan seperti ini masih bisa dipahami. Tapi bagi Razin, kejelasan karakter dalam mengucapkan kata-kata masih dibutuhkan untuk mengasah kemampuan listening-nya.

Mama Razin akui, kecepatan percakapan karakter dalam serial ini bertempo sedang. Tidak terlalu pelan hingga membuat bosan. Juga tidak terlalu cepat hingga membuat otak jadi loading. Setelah menonton serial ini sampai habis pun, Mama Razin masih bingung mencari serial lainnya dengan kejelasan percakapan yang sepadan dengan seri ini. 

2. Tidak gender spesifik 

Nah, buat yang di awal baca tulisan ini dan bertanya, kok anak cowok nonton Barbie, Mama Razin kasih tau dulu, ya. Meskipun ini serial keluaran Barbie, nyatanya cerita yang disajikan tidak spesifik jenis kelamin tertentu. Kegiatan yang dilakukan Chelsea bukan hal-hal yang terlalu feminim seperti ke salon dsb. Karena yang ditekankan di serial ini adalah pesan moral berupa pembelajaran hidup untuk anak kecil seperti apa yang harus dilakukan setelah bermain dan membuat ruangan menjadi berantakan. Pokoknya hal-hal yang related banget sama kehidupan anak kecil. 

Di dalam serial ini juga ada karakter Otto/Pangeran Notto yang juga kuat dan memberi keseimbangan dari karakter utama perempuan. Meskipun terkesan jahil, Otto biasanya membantu Chelsea menyelesaikan masalah, atau kadang ikut menambah masalah wkwk. Otto memberi kesan maskulin dan bagi penonton laki-laki kayak Razin, karakter Otto lebih membekas di benaknya karena berjenis kelamin sama dan kayaknya Razin lebih bisa mengerti jokes yang disampaikan karakter Otto. 

3. Selalu ada pesan moral

Nah ini juga yang penting dari serial ini. Di setiap judulnya aja tersemat pelajaram apa yang ingin disampaikan dalam setiap episode. Di dalam cerita pun hikmah ini ditegaskan secara jelas sehingga cukup mudah diterima anak kecil.

Mama Razin akui, sekarang banyak film kartun yang tidak mendidik. Mulai dari gambarnya yang jelek, bahasanya tidak pantas, adegannya kasar, dan tidak ada pesan moralnya. Kadang Mama Razin merasa miris, kok anak kecil dikasih tontonan kayak gini. Bagi Mama Razin, serial Barbie Dreamtopia ini seperti oase di tengah kartun-kartun yang kurang mendidik. 

Sisi negatif

Kalau ada sisi positif, pasti ada yang sebaliknya, ya. Mungkin satu-satunya hal yang disayangkan dari serial ini adalah serial ini bukan buatan orang muslim. Jadi meskipun pesan moralnya baik, lebih diceritakan secara general. Hmm, alangkah baiknya kalau serial yang bagus seperti ini dibuat oleh orang muslim dengan memasukkan nilai-nilai islami. Pasti ciamikk hehe

Yak, segitu dulu cerita-cerita tentang serial anak yang satu ini. Semoga lain waktu bisa bahas serial lainnya :D

Ilma Purnomo (Mama Razin)
Perempuan Indonesia yang saat ini tinggal di Chicago, USA, menemani suami kuliah doktoral. Seorang ibu rumah tangga yang disibukkan oleh dua putranya (Razin dan Zayn). Suka menulis dan belajar hal baru.

Related Posts

4 komentar

  1. Betul mb, selain dengan interaksi juga dengan mendengarkan. Bisa juga dengan games, atau penerapan 1 kosakata setiap hari. Dirangkai jadi kalimat. Setidaknya untuk mengajarkan mereka dengan acquisition nya.

    BalasHapus
  2. Aku pernah nonton series ini mba. Malah aku nonton buat diriku sendiri hahahahahahaha. Abisnya bagus. Dari dulu ak suka sama barbie :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga suka nontonnya. Dulu selalu ngikutin movie nya barbie yg biasanya hampir tiap tahun keluar yg baru XD

      Hapus

Posting Komentar