Ilma Hidayati Purnomo

Dari Curhatan Viral Menjadi Serial

Posting Komentar
Berawal dari tulisan di Facebook yang viral, hingga terbit lah novel dan menjadi serial. Kisah ini telah melalui dua kali perpindahan medium dan menjadi terkenal. Bahkan, aku berkesempatan memoderatori forum diskusi dengan sang empunya cerita sebagai narasumbernya!

Ada yang bisa tebak, kisah apa yang aku maksud? 😁


Kisah Viral di Media Sosial

Tahun 2019 lalu sempat beredar luas kisah pilu hancurnya sebuah rumah tangga. Berawal dari tulisan bersambung yang dibagikan di grup menulis di Facebook, tulisan ini menjadi perbincangan banyak orang, terutama kaum wanita. Para pembaca ikut merasa geram saat mengikuti kisah ini.

Cerita bermula saat tokoh "aku" (seorang istri empat anak), diserang rasa khawatir yang tak berkesudahan. Suami yang dicintainya mendadak menghilang tanpa kabar! Menghubungi ponsel pribadi, mendatangi tempatnya bekerja, hingga meminta bantuan polisi dan hacker untuk melacak keberadaan suaminya. Sayang, semua usaha itu tidak membuahkan hasil.

Telpon sang istri sempat dijawab oleh suaminya. Menjawab dalam kondisi terburu-buru, sang suami hanya mengabarkan kalau ia di Jakarta. Tanpa ada penjelasan lain. Telpon pun ditutup begitu saja.

Dalam risau, sang istri tetap mengirimkan chat ke nomor suaminya. Menanyakan kabarnya, keberadaannya, hingga janji manis akan sering memasak untuk suaminya agar kekasih hatinya mau pulang ke rumah. 

Sebelas hari berlalu. Selama itu, sang istri menaham rindu hingga sang istri mulai mengirimkan pesan bernada ancaman. Ia akan pergi ke Jakarta. Ia harus berusaha menemukan belahan jiwanya. Tak peduli jika ia harus hilang di sudut ibu kota.

Ajaib, pesannya dibalas. Sang suami memohon supaya sang istri tidak pergi. Ia berjanji akan pulang besok malam. Ia bahkan mengirimkan tiket pesawat pulang ke Bali, tempat tinggal istri dan anak-anaknya.

Sang suami pulang. Jangankan penjelasan, sepatah kata pun tidak terucap. Perasaan sang istri tetap berkecamuk. Ada apa selama 12 hari ia menghilang?

Sang suami baru membuat pengakuan setelah didesak. Ia pergi ... dengan istri barunya ke Capadoccia. Bagai petir menyambar di siang bolong bagi sang istri.

Sang istri tidak pernah menyangka suaminya akan menduakan dirinya. Lelaki yang membersamainya dalam bahtera rumah tangga selama delapan tahun terakhir ini, mengkhianatinya? Omong kosong macam apa ini?!

Bagi sang istri, suaminya adalah lelaki yang taat agama. Belakangan ini sang suami sangat getol berada di masjid untuk solat berjamaah dan mengikuti kajian hingga larut malam. Meskipun kadang sang istri merasa tersisihkan, ia rela selama apa yang dilakukan suaminya adalah hal baik.

Jadi, bagaimana bisa orang yang taat agama mengkhianati orang yang terikat perjanjian agung dengannya? Menikah lagi tanpa mengabari, bukankah itu pengkhianatan?

Sang istri belum puas dengan pengakuan singkat sang suami. Siapa istri barunya? Kok bisa mereka kenal? Kapan mereka memutuskan menikah? Dan ... mengapa harus honeymoon di Capadoccia?


Mencari informasi, sang istri diam-diam melihat isi ponsel suami. Foto-foto suaminya beserta kekasih hatinya yang baru, menumpuk di galeri. Hatinya pecah berkeping-keping bagaikan kaca yang dihantam palu.

Belakangan diketahui, perempuan tidak beruntung yang bersanding dengan suaminya adalah wanita muda yang terkenal di media sosial dengan branding wanita bertubuh molek. Ya, sang suami yang agamis, yang memiliki channel Youtube dakwah dengan satu juta subcriber, memilih wanita tersebut menjadi makmumnya dalam rumah tangga. Sang suami mengaku, ia menikahinya untuk menjaga agama wanita itu.

Cuih! 🤮

Pantas, cerita yang ditulis oleh akun Facebook bernama "Mommi ASF" ini banyak digunjingkan orang.

Novel Biasa Saja

Akhir September 2023 lalu aku menyempatkan untuk mencari novel Layangan Putus yang mungkin bisa aku baca secara online. Coba kucari di iPusnas, tidak ada. Aku coba iseng mengetikkan “novel layangan putus” di Google search. Secara ajaib, hasil pencarian paling atas yang muncul adalah PDF viewer dari novel ini.

Aku akui, aku akhirnya mengklik dan membaca buku bajakan ini. Pasalnya, aku akan memoderatori forum diskusi dengan penulis novel ini pada bulan Oktober 2023. Mau tidak mau, aku harus familiar dengan hasil kerja penulis supaya bisa mengarahkan forum diskusi nantinya.

Novel ini ditulis oleh Mommy ASF (begitulah yang tertulis di buku). Novel berjudul "Layangan Putus" ini memiliki tebal 253 halaman dari cover ke cover. Cetakan pertamanya pada November 2020. Novel ini diterbitkan oleh RDM Publishing. Menurut situsnya, penerbit ini bekerjasama dengan Gramedia sebagai agen penjualan juga dengan MD Pictures. Pasalnya, novel yang mendapat predikat “best seller” bisa diaplikasikan ke layar lebar oleh rumah produksi tersebut. Menurut artikel di situs Gramedia, novel ini termasuk novel “best seller” hingga Juni 2022 [a].

Sebagai pembaca amatir dan penulis amatir, novel ini tidak membuatku terkesan. Ini alasannya:

1. Tidak niat memberi daftar isi. 
Nama bab novelnya hanya angka yang dihurufkan. Satu, Dua, Tiga, Empat, dan seterusnya. Ebook Mamah Gajah Ngeblog jelas 10x lebih bagus daripada novel ini.

2. Format cerita mirip curhatan di blog yang dibukukan. Karena:
a) Hanya menggunakan orang pertama sebagai POV sehingga mempersempit ruang eksplorasi tokoh dan cerita
b) Hanya berisi keluh kesah pribadi
c) Tidak ada perkembangan karakter (hanya perkembangan cerita)

3. Perkembangan cerita sangat lambat.
Jujur, aku suka cerita yang perubahannya cepat. Kayak kalau di film, ganti adegannya cepat. Jangan tanya, gimana responku nonton sinetron Indonesia. Marah-marah terus kayak lagi nyetir di macetnya Jakarta!

Butuh satu bab + 100 halaman sampai aku akhirnya menemukan inti ceritanya. Tentang konflik pernikahan yang terjadi pada masa lalu tokoh utama. Eh, gak deng, baru bahas awal pertemuan sama suaminya. Doeng, masih jauh flashback-nya, chuy!

4. Time frame loncat-loncat
Aku gak tahu apa istilahnya buat hal satu ini. Yang aku pahami, berdasarkan latar waktunya, cerita itu bisa alurnya maju (masa sekarang menuju masa depan) atau mundur (isinya flashback). Bisa campur juga, sih. Masalahnya, alur campur di novel ini, campur yang kayak es campur dicampur soto kuah.

Gak salah, kan? Toh makan soto sambil makan es campur juga biasa. Tapi, kan makannya satu-satu, gak dicampur dan diaduk juga! Emang betul, di perut bakal kecampur juga, tapi rasa di lidahnya gimana? Bingung gak, tuh?

Ini yang aku bingung. Bab pertama bahas tokoh utama dan suaminya baru menikah seumur jagung. Bab duanya udah bahas beberapa saat setelah cerai. Beda waktunya tahunan dan kayak nge-skip seluruh kejadian. Ini mana jembatannya? Masa mau lompat ke sungai terus berenang buat sampai sebrang?

Oke, lah, mungkin maksudnya membangun tanda tanya pembaca. Tapi, kalau kebanyakan, itu mah namanya bikin bingung pembaca.

5. Nihilnya pengindraan dalam menggambarkan situasi
"Tanganku menggenggam railing tangga yang menjadi dingin. Rumah ini kini sunyi, tanpa suara. Hanya suara decit anak tangga saat kakiku menjejak yang menggema di ruangan. Hangat rumah ini hilang sejak separuh hatiku pergi tanpa kabar."

Bukahkah biasanya bahasa novel seperti di atas? Bukan cuma "rumah ini jadi sepi sejak suamiku pergi begitu saja."

Novel ini kehilangan ruhnya.

Daftar ini tentu bisa saja terus menjadi panjang. Tidak ada tantangan bagi tokoh. Tidak ada tujuan akhir tokoh. Konfliknya tidak bertahap. Bahkan, tidak ada resolusi konflik! Pasalnya, novel ini berakhir begitu saja saat tokoh "aku" akhirnya pindah ke kota Malang dan membuka kliniknya sendiri setelah bercerai.


Lain Novel, Lain Serial

November 2021, kudengar ada serial berjudul sama yang dirilis di sebuah layanan pemutar video. Penasaran, setiap malam setelah anak-anak tidur dan suami masih sibuk dengan kerjaan risetnya, aku menonton di layar smartphone di dalam selimut, di kamar yang gelap. Pasalnya, rating serial ini masuk kategori dewasa.

Diproduksi oleh MD Entertainment dengan penulis skenario Oka Aurora dan sutradara Benni Setiawan, serial ini jadi punya ruh baru dibanding novelnya. Apalagi, serial ini diperankan oleh wajah-wajah yang tak asing seperti Reza Rahadian, Putri Marino, dan Anya Geraldine. Serial 10 episode dengan panjang setiap episode hanya 25 sampai 42 menit ini tentu saja punya kepadatan cerita yang lebih baik dibanding sinetron stripping

Dalam serial ini, akhirnya tokoh "aku" dalam novel "Layangan Putus" memiliki nama. Diperankan oleh Putri Marino, Kinan ternyata memiliki seorang anak perempuan (berbeda dengan novelnya yang diceritakan kisah "aku" punya empat anak laki-laki). Sang suami, Aris, yang diperankan oleh Reza Rahadian, dikisahkan menghilang tanpa kabar selama 12 hari. Dalam serial ini, wanita kedua juga akhirnya punya wujud. Namanya Lydia, yang diperankan oleh Anya Geraldine. 

Boleh aku katakan, serial ini memiliki kualitas jauh lebih baik dibanding novelnya. Serial ini menggunakan POV orang ketiga sehingga eskplorasi karakternya lebih luas. Secara alur, serial ini punya ketegangan yang lebih terasa dibanding novelnya. Sebagai penonton, aku merasakan emosi geram yang lebih besar kepada tokoh Aris, sang suami.

Sulit rasanya membandingkan serial dan novel "Layangan Putus". Soalnya, ini kayak bandingin apple sama pineapple. Judulnya sama-sama mengandung apple, tapi isinya beda!

Di novel, kisah yang diangkat adalah poligami. Sang suami menikah lagi, tetapi tidak meminta izin kepada sang istri terlebih dahulu. Poligami ini kontroversial. Ada yang menerima, ada juga yang tidak. Nah, di serial, kisah yang diangkat adalah perselingkuhan. Tidak ada hubungan sah antara Aris dan Lydia. Mereka malah tinggal serumah dan melakukan uhuk-uhuk! (Inilah kategori dewasa yang kumaksud di atas, adegan panasnya memang buanyak). Perselingkuhan tidak pernah bisa diterima masyarakat.

Mungkin ini jadi sesuatu yang dianggap "menjual" oleh sutradara dan penulis. Konsep kolektif di masyarakat yang menyetujui bahwa perselingkuhan adalah hal yang keji dan mungkar. Semua orang relate, tidak peduli apa agama dan keyakinannya.

Di novel, lebih banyak diceritakan bagaimana sang istri coping terhadap situasinya yang buruk dengan mendekatkan diri kepada Tuhannya. Di serial, lebih banyak diceritakan soal konflik selama perselingkuhan itu berlanjut. Bagaimana Kinan dan Aris tetap serumah meskipun Aris juga kadang tidur bersama Lydia. Yang paling "gong" bahkan Aris meminta bantuan Kinan mengurus Lydia, selingkuhannya, ketika Lydia sakit! Gila! Ini sih namanya ngasih garam ke luka!

Jalan cerita yang disajikan di serial lebih jelas: tentang perselingkuhan dan bagaimana output-nya, yaitu cerai. Malah pada akhirnya, Aris menyesal harus bercerai dengan Kinan. Jalan cerita di novel? Hmm, aku bahkan gak tahu apakah aku harus tahu cerita tokoh "aku" dan suaminya saat pacaran sebelum menikah. Yang aku pingin tahu, gimana ceritanya suaminya bisa ketemu, eh kenal, sama selebgram seksi terus menikahinya? Itu kan seharusnya menarik untuk dicaritahu diceritakan!

Asumsiku, si penulis a.k.a pemilik cerita, juga gak tahu gimana bisa kayak gitu. Tapi, namanya kan novel, memangnya harus sama persis dengan cerita aslinya? Itu sih namanya hanya menuliskan kembali kisah takdir yang ditulis Tuhan.

Seperti serial ini, yang bahkan hampir tidak menjadikan kisah inspirasinya sebagai "inspirasi". Hanya mengambil tema "hadirnya orang ketiga dalam pernikahan yang ditandai dengan hilangnya sang suami selama 12 hari."

Tulisan ini diikutkan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog.

Berbincang Langsung dengan Penulis

Berhubung masa pengumpulan artikel tantangan diperpanjang, aku baru sadar ada satu hal yang belum aku ceritakan. Ada satu alasan aku berusaha mencari novel "Layangan Putus" di internet. Aku ditunjuk sebagai moderator webinar di komunitas menulis yang aku ikuti. Mommy ASF (drh. Eka Prasetya) adalah narasumbernya. Berikut ini video rekaman webinarnya.


Dari situ akhirnya aku menyimpulkan kalau penulis novel ini adalah orang yang beruntung mendapatkan momen besar. Terkenal di dunia maya, lalu ceritanya sampai ke telinga penerbit, hingga dikejar-kejar penerbit supaya mau bekerja sama untuk meluncurkan kisahnya dalam bentuk novel. Sedangkan kualitas tulisannya, belum sebaik orang-orang yang memang berniat menulis novel.

Pada akhirnya, ini semua mungkin jalan takdir yang harus dilewati sang penulis. Dikhianati suaminya, bercerai dengan membawa empat anak, juga sempat mengalami kesulitan finansial. Menuliskan kisah sedih hidupnya mungkin memberi efek melepaskan emosi negatif yang selama ini terpendam. Siapa sangka, kisah sedihnya menggetarkan banyak orang dan membuka jalan rezeki untuknya dan keempat anaknya.

Sumber: 
[a] https://www.gramedia.com/blog/daftar-novel-indonesia-best-seller-november-2018-gramedia/?srsltid=AfmBOopX6jiMcqIN9anNjlT28yi8j8EL8dRIXzuPMHFDcCg0ws-uPsCw
[b] https://id.wikipedia.org/wiki/Layangan_Putus

Ilma
Ibu rumah tangga yang kadang belajar hal baru, menulis, memasak, atau ngajar anak. Saat ini tinggal di Amerika Serikat.
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar