Ilma Hidayati Purnomo

Energi Terbarukan: Bagaimana Implementasi di Indonesia?

Salah satu energi terbarukan: Turbin angin penghasil listrik bertenaga angin. Sumber: canva.com

Perubahan iklim kian kentara. Manusia mulai berpikir cara memperbaikinya. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi produksi gas rumah kaca.

Ingat gas rumah kaca, kita jadi ingat polusi yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar kendaraan. Kemudian, kita mulai menyoroti pembangkit listrik tenaga batu bara.

Berarti, produksi gas rumah kaca sejalan dengan kebutuhan kita untuk mendapat energi, untuk menjalankan kendaraan maupun mendapat listrik. Itu sebabnya, salah satu "rem" produksi gas rumah kaca adalah dengan menggunakan energi terbarukan.

Apa itu energi terbarukan? Apakah Indonesia sudah menghasilkan banyak energi terbarukan? Simak pemaparannya sampai akhir!

Gambaran Umum Energi Terbarukan

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari alam, melimpah, dan cepat dihasilkan kembali.  Contoh energi terbarukan adalah angin, matahari, gas alam, air, ombak laut, dan bioenergi.

Energi terbarukan merupakan kunci mengatasi krisis iklim karena ramah lingkungan, rendah emisi, bahan baku lebih murah, memunculkan potensi lapangan kerja yang baru.

"Secara global penggunakan energi terbarukan mampu menurunkan 1,25% emisi CO2 per kapita" (Szetela et al., 2022)

Energi Terbarukan ramah lingkungan karena tidak memerlukan proses yang panjang untuk memperolehnya. Oleh sebab itu, harganya lebih murah.


Kebijakan Pendukung Energi Terbarukan

Implementasi energi terbarukan dalam skala besar pasti butuh dukungan pemerintah. Kabar baiknya, Indonesia sudah menerapkan kebijakan yang mendukung energi terbarukan.

"Dukungan dan komitmen pemerintah sangat penting bagi implementasi energi terbarukan yang sangat bergantung kepasa kebijakan dan ketidakpastian pasar" (Liang dan Florino, 2013)

Kebijakan Energi Nasional

Pemerintah memiliki target bauran energi terbarukan (termasuk energi baru) mencapai 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050 sepanjang keekonomisannya terpenuhi.

Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)

Dalam turunan Kebijakan Energi Nasional, pemerintah merumuskan pedoman pengelolaan energi nasional. Dalam RUEN terdapat proyeksi dari pemodelan bauran EBT (Energi Baru dan Terbarukan) pada masing-masing energi terbarukan.

Perpres No. 112 Tahun 2022

Dalam peraturan ini, pemerintah membuat peraturan tentang percepatan pengembangan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik. Bahkan sudah ada standar harga listrik per-Watt yang diatur dalam peraturan ini.

RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Dalam rancangan undang-undang ini pemerintah memberikan kepastian hukum dan menjadi dasar pemanfaatan sumber EBT untuk menggerakkan industri nasional

Keikutsertaan Indonesia dalam Skala Internasional

Indonesia ikut menandatangani Paris Agreement pada tahun 2016. Seiring dengan penandatanganan persetujuan itu, Indonesia memublikasikan dokumen Nationally Determined Contribution, yang berisi target dan strategi dalam mencapai Net Zero Emission.

Beberapa strateginya adalah membangun pembangkit listrik energi terbarukan, instalasi panel surya atap, penggunaan bioenergi di sektor transportasi, dan bahan baku pembangkit dari biomassa.

Dalam forum transisi energi energi G20 di Bali tahun 2022, Indonesia terlibat dalam program kemitraan untuk mengurangi emisi dengan memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap. Dari program ini, Indonesia mendapat pendanaan sebesar $20 milar.


Implementasi Energi Terbarukan

Sumber: canva.com

1. Geotermal (Panas Bumi)

Ternyata, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, lho! Wah, kita punya harapan menjadi negara penghasil energi terbarukan, ya.

Bagaimana penggunaan panas bumi untuk pembangkit listrik? Jadi, panas bumi diambil dari inti bumi untuk memanaskan air. Air yang mendidih berubah menjadi uap. Uap inilah yang akan menggerakkan turbin penghasil listrik. Uap yang energinya sudah dipakai bahkan bisa dikembalikan ke dalam tanah untuk siklus selanjutnya.

Meskipun terdengar menjanjikan, penggunaan energi geotermal tetap memiliki dampak negatif. Pertama, penggunaan air tanah besar-besaran yang mungkin menyebabkan kelangkaan. Kedua, pelepasan gas rumah kaca ketika mengekstraksi panas bumi. Ketiga, adanya potensi gangguan geologis, salah satunya memicu gempa bumi. Terakhir, bisa merusak ekosistem.

2. Tenaga Surya

Radiasi matahari memang suatu bentuk energi yang tidak terbatas. Kita cukup menangkap energi ini dengan panel surya untuk menghasilkan listrik. 

Menariknya, di Indonesia, kita memiliki PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terbesar di Asia Tenggara, yaitu di Waduk Cirata, Jawa Barat. Yups, panel surya di PLTS ini terapung.

PLTS memang terasa amat menjanjikan. Akan tetapi, tetap ada kelemahannya, yaitu tergantung banyaknya sinar matahari yang didapat (tergantung cuaca) dan biaya investasi di awal yang tergolong mahal.

3. Bioenergi

Banyak contoh bahan bioenergi seperti kelapa sawit, kayu, tebu, dan minyak jelantah. Kok bisa tebu jadi bioenergi? Ternyata tebu adalah bahan baku pembuatan bioetanol.

Implementasi bioenergi kayu di pembangkit listrik tenaga biomasa. Pelet kayu yang didapatkan ternyata dari limbah industri atau hutan. Wah, kalau kayak gini berarti tidak perlu membuat biomasa secara khusus dengan menebang hutan, ya?


Pembelajaran dari Traction Energi Asia

Dari hasil riset Traction Energi Asia, minyak jelantah ternyata memiliki potensi energi setara dengan minyak sawit, sebagai bahan baku biodiesel. Apalagi minyak jelantah ini adalah limbah, sehingga harga bahan bakunya bisa dibilang gratis. Dalam proses mendapatkan minyak jelantah juga tidak menghasilkan gas rumah kaca.

"Campuran dari minyak sawit dan minyak jelantah dapat menurunkan emisi sebanyak 2.4-24% dari total target penurunan emisi sektor energi" (Traction Energy Asia, 2022)

Sementara ini, pengumpulan minyak jelantah masih dari komunitas atau organisasi. Harapannya ke depannya pemerintah ikut berpastisipasi dengan menunjuk salah satu badan usaha milik pemerintah untuk menjadi pengepul akhir minyak jelantah ini.


Mari Sadar Energi

Selagi pemerintah mengusahakan untuk menerapkan energi terbarukan, kita sebagai konsumen sebaiknya lebih bijak menggunakan energi. Hal apa saja yang bisa kita lakukan?

1. Menggunakan kendaraan ramah lingkungan sekaligus berolahraga
2. Menggunakan moda transportasi publik
3. Menginstalasi panel surya atap apabila memiliki dana
4. Merencanakan perjalanan dengan efisien
5. Mengganti lampu biasa dengan LED
6. Melakukan 3M: mematikan, mencabut, mengatur. 

Penutup

Energi terbarukan adalah harapan kita semua untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim yang semakin parah. Kita patut berbangga karena Indonesia punya banyak potensi alam untuk energi terbarukan dan pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan yang mendukung energi terbarukan.

Sebagai konsumen, tugas kita adalah mengurangi penggunaan energi dan membantu pemerintah mewujudkan target produksi energi terbarukan. Melalui artikel ini bersama dengan teman-teman #EcoBloggerSquad lainnya, kami mengajak para pembaca untuk terus update isu-isu perubahan iklim di sekitar kita.
Ilma Purnomo (Mama Razin)
Perempuan Indonesia yang saat ini tinggal di Chicago, USA, menemani suami kuliah doktoral. Seorang ibu rumah tangga yang disibukkan oleh dua putranya (Razin dan Zayn). Suka menulis dan belajar hal baru.

Related Posts

15 komentar

  1. Eh aku baru kenal sama energi geotermal. Yang masih jadi impian punya di rumah tu panel Surya. Kapan y murah? Kalo yang bioenergi dari jelantah itu nanti kepakenya oleh industri atau bisa dimanfaatkan buat rumah tangga ya mbak?

    BalasHapus
  2. Setuju bahwa Energi terbarukan adalah harapan kita semua untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim yang semakin parah.

    BalasHapus
  3. Bangga jadi bangsa Indonesia yang punya potensi luar biasa. Mungkin nggk sih kl Indonesia itu sebenarnya sering nya gagal dalam pelaksanaan karena banyaknya ornag2 yang tidak sejalan. Jadi kadang meski berpotensi tapi kl nggk semisi terus digagalkan. Gemes kadang tuh

    BalasHapus
  4. Inspiratif sekali, Mbak tulisannya. Isu-isu lingkungan seperti ini memang masih butuh banyak disampaikan ke masyarakat, ya. Belum banyak yang aware. Saya pribadi baru mulai belajar mengelola sampah. Udah pengen banget bisa menerapkan zero waste, tapi belum bisa 🙈

    BalasHapus
  5. Potensi luar biasa sekali...tinggal kebijakan pemerintah untuk mengarahkan masyarakat lebih memanfaatkan potensi yang ada

    BalasHapus
  6. Pengen ganti listrik pake Panel Surya, Tapi lumayan mahal juga ya instalasinya. Harus nabung dulu nih buat kedepannya agar lebih baik dengan penggunaan energi terbarukan di sekitar kita

    BalasHapus
  7. pengen banget ganti panel surya, lebih hemat dan ramah lingkungan banget kan..

    BalasHapus
  8. Ternyata energi terbarukan lumayan banyak yg sudah ada di dindonesia ya mba. Tp sepertinya belum digunakan banyak oleh masyarakat. Contohnya minyak jelantah ini ya. Masih jd omongan dari rumah ke rumah. Dan bahkan ngga banyak orang juga yg tau tentang minyak jelantah ini.

    BalasHapus
  9. Potensi Indonesia cukup besar untuk energi terbarukan ini, sayang ya kalau tidak digunakan, bisa mengurangi emisi udara cukup banyak

    BalasHapus
  10. setuju banget kalau pemerintah bikin pengepul untuk minyak jelantah. Beberapa kali minyak jelantah stuck karena tidak dapat dukungan penuh sebagai bahan bakar,,,duh gemes

    BalasHapus
  11. bagian sadar energi terbarukan ini butuh effort dan gotong royong bersama ya mbak. Biar bumi nggak semakin panas

    BalasHapus
  12. Aku mulai agak konsisten nih melakukan gerakan sadar energi salah satunya menggunakan transportasi umum atau menggunakan transportasi ramah lingkungan (sepeda). Sayangnya masih belum banyak yang melakukan ini. Semoga dengan langkah kecil yang dimulai dari diri sendiri bisa menginfluence banyak orang ya. Amiin

    BalasHapus
  13. bagus kak artikelnya, sepertinya Idonesia juga sudah mulai menerapkan konsep energi yang terbarukan, seperti PLN yang sekarang juga menyediakan layanan pasang panel surya untuk listrik, ini bisa mengurangi penggunaan listrik konvensional yg masih menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara.

    BalasHapus
  14. Masya Allah tiap mendengar seruan bahwa kita bisa membanti hal besar dr tindakan kecil kita . Rasa2nya ada secercah rasa optimis. Alhamdulillah ada yg bisa aku lakukan dr rumah.

    Beberapa kali lihat di jalan2 udah kulai pakai solar sistem ya ...semoga masyarakat juga makin aware untuk mrmjaga lingkungan.

    BalasHapus
  15. Ada banyak juga implementasi dari energi tarbarukan. Semoga Indonesia bisa memaksimalkan energi ini lebih baik dan jadi lebih ramah lingkungan.

    BalasHapus

Posting Komentar