Ilma Hidayati Purnomo

Tugas-tugas Pengelolaan Blog Wordpress Hosting Sendiri

Sudah bisa diakses blog Wordpressnya, sekarang apa? Wah, masih banyak kerjaan dan ulik-ulikannya!

1. Sertifikat SSL

Belum https nih alamatnya. Cobalah aku search free SSL dan dapat https://wordpress.org/plugins/auto-install-free-ssl

Udah nguplek 40 menit, melalui 30 steps. Gagal di step terakhir. Setelah copas malah muncul tulisan. The certificate does not match your selected domain. Ya Allah ...

Lalu, aku coba reset. Klik autofill by domain. Somehow aku klik install certification, it works! Wait ... ini beneran?

Hah! Seneng banget aku lihat gambar gembok di sebelah alamat situsku. Bisa gini banget ya ngasuh website Wordpress hahaha. Mana ini expired 3 bulan lagi...

Tapi kalau diakses dari HP kok SSLnya gak nyala yah. Hadeh... Ada lagi masalahnya 

Ternyata harus activate Force HTTPS :)

2. Cari tema dulu

Biar seenggaknya tampilannya enak dipandang dulu. Terus nemu ini https://blossomthemes.com/wordpress-themes/hello-travel/

Terus nyobain bikin logo di https://looka.com/ dan aku screen shot dan remove background wkwk

Soal tema ini, saking banyaknya pilihan aku jadi bingung. Karena ada tema yang bisa dibikin dengan block builder. Dia minta aku instal plugin sendiri buat ulik-ulik temanya. Tapi, font di temanya udah fix, gak bisa diubah. Malah jadi gak banyak yang bisa diubah ketimbang tema yang biasa. Belum lagi, kalau aku kepinign ganti tema lagi, tanpa plugin itu, konten yang udah aku masukin bisa hilang dong?

Kok jadi lebih kompleks dibanding Blogger ya. Di sini kan yang berubah widgetnya aja. Kalau di WP, konten juga bisa hilang kalau beda plugin buat edit temanya. Duh mumet.

Bisa sih ternyata diubah typgraphy nya. Tapi aku beneran harus ulik sendiri. Gak bisa nonton tutorial terus paham caranya karena beda tema beda lagi cara bikin websitenya.

3. Ikutan course

Yang gratis di Niagahoster. Tapi jadi bertanya2. Terus fungsinya trackbacks sama pingbacks apa? 

Oke, ini seru. Bedanya sama blogspot: ada block editor (yang ternyata mirip editor di Medium! Lah, ini sih aku udah familiar). Bisa buat kategori dengan hierarki. Kalau tags lebih spesifik dari kategori. Hmm, menarik. Aku mungkin mikir soal pilihan bahasa. Nah, pertanyaan selanjutnya, gimana sitemap nya? 

Fun fact: baru dua hari punya wesite Wordpress self hosted, sakit fluku tambah parah, berat badanku turun terus, maagku kambuh wkwk. Soalnya aku jadi skip makan, begadang demi belajar dan ulik-ulik. 

4. Tanam Link

Nah, berhubung sekarang punya dua website aku ngerasa usaha tanam link lebih worth it. Daripada cuma satu yang ditanam, mana harus bersusah payah mengunjungi satu-satu website, bikin profile. Ya enakan sekalian langsung dua lah! 

Sejauh ini baru tanam di 6 link. Terus aku baru sadar kalai beberapa tempat itu sebenernya UGC (User Generated Content) kayak Medium. Berarti aku harus buat blogpost tentangku terus dikasih backlink ke blog yang lagi ditanam. 

Inilah tugas baruku. Bikin blogpost promosi. 

Btw, dulu pas sebelum nikah, aku paling anti bikin profile di website baru dan sebar-sebar informasi di internet. Kalau udah gak kepake akunnya, aku rela berjuang supaya bisa dihapus kayak Skype yang kudu ngobrol sama CSnya dulu buat ngehapus. 

Lah, sekarang malah dengan sukarela aku nyebar informasi diri ini di dunia maya. Lol! 

5. Buat Rancangan Homepage

Berhubung di wordpress aku bisa punya halaman depan yang statik, saatnya aku rancang sebaik mungkin. Sepertinya aku perlu riset banyak soal ini.

6. Istilah Baru

Ada istilah dynamic content, elementor. Wih, beneran ini steep learning curve buat aku. Aku belajar pakai Gutenberg editor dulu lah.

Daan ternyata bener kan, tema dan editornya lebih baik dari developer yang sama wkwk. Ya ampun, di blogger kan simple yak. Cukup milih tema aja, gak perlu milih editornya. Kebayang gak sih, orang yang di blogger aja males bikin posting karena harus belajar menu-menunya, ini malah di wp, aku harus pilih editornya juga? 😂

Akhirnya, setelah berkali-kali ganti tema, aku putuskan pakai tema Kadence dan pakai plugin Kadence Block untuk editornya. Gara-gara nonton di sini sih https://youtu.be/P0h97d4v1gY

Bahkan untuk belajar cara pakai editornya harus search "how to use [nama editor]" bukan cuma how to make a blogpost on wordpress (karena ini juga bisa disalah artikan jadi wordpress.com). Padahal kalau blogger, cukup how to make a blogpost on blogspot aja kelar wkwkwk

Ya gitu. Seru kok haha. Seengganya, sekarang tampilan blognya udah bisa dilihat.




Ilma Purnomo (Mama Razin)
Ibu rumah tangga yang kadang belajar hal baru, menulis, memasak, atau ngajar anak. Saat ini tinggal di Seattle, Amerika Serikat.

Related Posts

Posting Komentar